Karangan Bebas - Geng Motor (2013)
Sebelumnya , ada karangan bebas yang pernah diposting berjudul "Geng Motor" . Karangan tersebut ditulis pada tahun 2013 , mengingat pada tahun itu juga , penulis sering mendapati banyak kejadian - kejadian yang mengatasnamakan ulah dari Geng motor. Berikut adalah Modifikasi dari Karangan bebas tersebut meskipun jalan ceritanya tetap sama . Selamat Membaca .
GENK MOTOR
Judul : GENK MOTOR
Umur : 17 tahun Keatas
Genre : Drama , aksi .
Tokoh : Efan , Evi , Yongki , Deni , Claudia , Ogi , Rio
Sinopsis
Umur : 17 tahun Keatas
Genre : Drama , aksi .
Tokoh : Efan , Evi , Yongki , Deni , Claudia , Ogi , Rio
Sinopsis
Data tentang Geng Motor telah disusun di sebuah kepolisian Pusat di Kota
Palembang , Sumatera Selatan. Tertera ada 512 Orang yang menjadi Anggota Geng
Motor dan masih 81 Orang , 2 Geng Motor yang baru tertangkap. Dari Informasi
yang didapat, Geng Motor yang paling Buron adalah Geng Motor “Tangan Merah”.
Informasi mengatakan, anggota Geng Motor Tangan Merah Mencapai 168 Orang. Kisah Mulai terjadi ketika Efan Pindah sekolah ke Palembang
Sumatera selatan. Ia jatuh Cinta pada pandangan pertama pada Evi Teman
Sekelasnya, namun Efan tidak tau bahwa Evi sudah punya Pacar, dan pacarnya
tersebut adalah Seorang paling berpengaruh di Genk Motor. Efan Akhirnya harus
berurusan dengan Yongki , Pacar Evi karena telah melakukan pendekatan
berlebihan terhadap Evi. Yongki dan teman – temannya berencana membunuh Efan
namun rencana gagal karena Efan dibantu oleh sekelompok pengendara motor Juga.
NB : INFORMASI HANYA DIBUAT BUAT
SEBGAI CONTOH KISAH GENG MOTOR ZAMAN SEKARANG
PART I
EFAN NAMAKU
Namaku
Efan, aku tinggal di Madura, Semasa ayahku hidup, aku selalu mengalami hidup
yang enak sampai akhirnya ayahku telah tiada. Kini, aku hidup bersama kedua
Adikku yang masih duduk dibangku Smp, dan dengan Ibuku. Ibu yang menjadi
penjajah kue keliling membuatku iba dan ingin membantu hingga kelak saat umurku
16 tahun , akupun merantau. Di Palembang, kota dimana ayahku pernah mengajak
sekeluarga kesana. Aku yakin, tempat perantauanku tidak lain dari apa yang
diinginkan ibu dan ayah. Pukul 06.00 Pagi sebelum aku berangkat pergi kekota
Palembang, ibu dan adik – adikku memberi salam pamit padaku.
“ Anakku , kau jaga dirimu baik – baik ya disana ya nak
(sambil menangis ) ibu doakan kau lekas kembali membawa banyak berkah dan
hadiah bagi adik2mu ini. “
“Iyah ibu,
Efan janji setelah sukses, Efan akan kembali secepat mungkin “
“Dan jangan Lupa untuk melanjutkan sekolahmu disana toh
Efan, Uda mu disana pasti akan membiayai sekolahmu “
“Pasti, Efan akan melanjutkan sekolah efan sampai Sukses.
Ibu, jaga mereka baik – baik ya, Efan berangkat ( sambil menjinjing tas ) “
Aku pun berangkat kesebuah stasiun
Bus di kotaku, tak selang berapa lama, tibalah Bus Jurusan menuju pelabuhan .
Cukup lama waktu yang aku tempuh dari Madura hingga Palembang. Sesampainya di
Palembang , aku langsung mencari rumah Pamanku. Sekitar Pukul 9 malam, akhirnya
aku sampai didepan rumah pamanku.
“Permisi
.. (sambil mengetuk pintu ) “
“
(Pintu dibuka ) Cari Siapa ya mas ? “
“
Bisa bertemu dengan Pak Joko , saya saudaranya . . “
Tak lama kemudian . .
“ Ya ampun efan ( sambil menyalam Efan ) jam berapa kamu
sampai ke Palembang hah ? “
“ Baru saja paman , maaf menggangu paman “
“ Sudah besar ternyata kamu yah ( Tertawa kecil) ya sudah ,
ayo masuk “
Di dalam rumah paman terdapat
beberapa penghargaan dirinya sebagai seorang Polisi di kota Palembang, ternyata
dia pernah ikut dalam penyerbuan tempat markas teroris karena mendapat surat
panggilan bantuan dari tim penyergap.
“ Paman kira kau akan sampai besok , ternyata kau sampainya
sekarang, baguslah, paman senang kau sudah sampai, Tunggulah sebentar , cucu
paman akan beli nasi bungkus untuk kau makan “
“ Ahh tidak usah repot – repot lah paman, saya masih
kenyang, Oh ya bibi ema dimana Paman ? “
“ Bibi ema lagi sakit , tuh dia berbaring dikamar sebelah
sana, jangan diganggu dulu , dia lagi butuh istirahat Fan . “
“ Ya sudah , saya harap bibi ema cepat sembuh . .”
“ Kata ibumu di Madura sana, kau juga harus melanjutkan
sekolah mu disini”
“ Iya paman , saya sudah kelas 2 SMA disana . . “
“ Ya sudah , besok , pagi – pagi benar kita cari sekolah
yang cocok untukmu”
Esoknya, aku dan paman pergi mencari
sekolah negri dan swasta yang mau menerimaku , mumpung ini masih awalan
penerimaan siswa baru , mungkin ada beberapa sekolah yang mau menerimaku .
Betul saja, kira – kira pukul Setengah 7 pagi , kami mendapatkan sekolah Negri
Tunas Karya yang sebenarnya agak jauh dari rumah pamanku, namun tak apalah .
“ Ya sudah pak, anak anda bisa mulai belajar hari ini,
tinggal tunggu bel berbunyi “
“ Ya sudah , efan , paman tinggal yah , kamu harus belajar
sungguh – sungguh disini “
“ Baik paman . . “
Bel berbunyi dan pak kepala sekolah
menahan ku sebentar di kantor karena masih awal pelajaran. Kira – kira beberapa
menit, pak kepala sekolah mengantarkanku ke suatu ruangan kelas. Agak sedikit
gugup dan malu , saat memasuki ruangan kelas , aku mulai memperkenalkan diriku.
“ Anak – anak , disini ada teman baru kalian, ayo Efan ,
perkenalkan dirimu”
“ Nama Saya Efan, saya berasal dari Madura dan pindah ke
Palembang karena saya merantau disini “
Seseorang murid menyahut dari
belakang . .
“
Jadi kapan kau kembali ke tempat asalmu . .? “
Seisi ruangan kelas tertawa karena
lecehan tersebut tapi aku tidak menanggapinya dan tetap tersenyum. Akhirnya aku
disuruh untuk memilih tempat duduk, Kebetulan sekali ada bangku kosong di
sebelah seorang gadis cantik dan manis. Bukan karena bangkunya berlebih, hanya
saja pemilik bangku tersebut tidak hadir atau absen. Aku pun menghela nafas dan
menaruh tas dibangku. Ku keluarkan beberapa buku namun aku sedikit gelisah,
sedikit kulirik gadis disampingku tapi dia tidak menatapku.
“( Sial
aku lupa membawa pulpen ) “
Tiba – tiba guru menyuruh kami semua
untuk mencatat, aku gugup sekali sampai mengeluarkan keringat dingin, namun
tiba – tiba , gadis disampingku berkata.
“
Kau ga bawa pulpen ya ? ( Sambil membuka tasnya ) “
“
Eh , iya , tadi pagi aku buru – buru (sambil mengelap keringat ) “
“
Nih, aku ada pulpen cadangan , pakai aja , “
“
Ahh, gapapa nih ?
“
Iyah , ambil aja ( menyodorkan pulpen “
“
Oh , emm , Thanks Ya . .”
“
Iyah ..
Huufft , berkat gadis disebelahku,
hari pertama aku aman. Saat istirahat, aku lebih memilih berdiam di kelas,
sedangkan yang lain pada lari keluar kelas. Kulihat gadis disebelahku memegang
Handphone miliknya dan terlihat dia sedikit tidak senang. Aku menanggapi perasaannya.
“
Sms dari pacarnya ya mbak ? ( sambil tersenyum ) “
Gadis itu tidak menoleh, mungkin
suaraku begitu kecil sehingga dia tidak kedengaran. Aduh, sial banget.
“
Mbak, sms dari pacarnya yah ? “
“
OH, engga , cuman dari temen aja kok ( sambil tersenyum ) “
“
Oh begitu , keliahatannya kamu lagi ga senang yah ? “
“
Lho, engga kok , biasa aj, emang raut wajahku seperti ga senang yah ? “
“
Iya, kelihatan kok dari sini . .”
“ Ya ampun ( Menutup mulutnya karena tertawa ) Engga kok,
aku hanya lagi belum sarapan aja “
“ Lho , kok belum sarapan ? sarapan dong mbak , mumpung ini
masih istirahat “
“ Iyah, tapi sayangnya aku ga punya uang buat beli sarapan “
Akupun merogoh saku celana dan
bajuku , yang tersisa hanya uang 10.000.
“
Ini, pakai aja dulu uangku , kalau ada kesempatan, kamu bisa balikin “
“ Yah ampun , udah – udah ga usah repot – repot, lagian kamu
anak baru disini, jadi mungkin kita lebih baik jaga jarak deh ( sambil
tersenyum ) “
“ Jaga jarak, oh tentang cowo mu yah ? tapi kan kita teman ,
sebagai hadiah temen awal, aku kasih uang ini buat kamu “
“ Hmm, seharusnya kamu ga serepot ini , tapi ibuku juga
pernah berkata kalau kita menolak pemberian orang kadang tidak baik juga
(sambil tersenyum ) “
Akhirnya uang yang aku beri
diterimanya. Hingga Istirahat kedua, dia akhirnya pergi keluar untuk membeli
makanan. Tiba – tiba pundakku ditepuk cukup keras dari belakang.
“
Hey sobat , apa kabar ? ( sambil tertawa ) “
“ Aduh , apakah kalian sering menyapa seperti itu ? menepuk
dengan keras?”
“ Opps , maaf , begini kita bisa jadi temenan. Teman saling
menjaga kan ? “
“ aku kira begitu , kenapa ? “
“ Ada hal yang ingin kubicarakan nanti saat pulang sekolah,
Namaku Deni, Namamu efan kan ? aku harap kau tak jatuh cinta pada Evi “
“ Evi ? siapa ? Oh gadis yang di sebelahku kan ? tenang aja
, lagian dia berkata kalau aku dan dia harus jaga jarak “
Sesudah Bel berbunyi , akupun
Mencari Deni teman baruku tadi, tiba – tiba terdengar suara teriakan dari arah
tempat parkir memanggil namaku. Kulihat ada Deni dan 3 Temannya yang seperti
anak – anak baik.
“
Ini Teman – temanmu ? “
“ Eh, iya mereka teman – temanku, kita sederajat hanya saja
kita lain kelas, jadi begini, kita langsung ke intinya saja, Kau tau kau duduk
dengan siapa ? “
“ Dengan , Evi kan tadi yang kamu bilang namanya ? “
“ Iya bener , kau tau bangku yang kau duduki bangku milik
siapa ? “
“ Engga , emang milik siapa ? ( Tanyaku Heran ) “
“ Itu bangku, tempat duduk pacarnya , namanya Yongki . hanya
saja dia Absen hari ini “
“ Oh begitu , lantas aku harus pergi , begitu ? “
“ Bukan, bukan begitu , seandainya besok dia datang, dan
dilihatnya kau duduk bersamanya pacarnya, dia pasti bakalan sangat marah sama
kau “
“ Jadi aku harus pindah bangku , begitu ? Yah kalau guru
sudah menunjuk aku duduk disitu, aku ga bakalan pindah, sudah peraturan kan ? “
‘ Eh ini anak Madura belagu amat sih, nih asal kau tau ya,
yang lebih parahnya, itu cowoknya adalah anggota Geng motor ternama di Kota ini
“
“ Geng motor, aku ga pernah denger tuh yang namanya Geng
motor “
“ Yah ampun, loe dari Madura atau dari kampung sih ? hah ?
masa Geng motor aja ga tau ? nih gua kasih tau, Geng motor Yongki adalah Geng
motor ternama di kota ini, mereka terkenal membunuh, menganiaya, mencuri bahkan
mereka sanggup memperkosa wanita Pujaan hati mereka. Mereka terkenal sadis,
kalau kau bermasalah dengan mereka, sampai kapanpun kau takkan bisa lari dari
mereka, mereka bakalan habisi kau sampai mati “
“ aku ga peduli, yang penting ..( Percakapan dipotong karena
Deni memegang kepalaku ) “
“ Dengar !! ini serius !! teman saling menjaga dan aku ga
mau kau berurusan dengan yongki. Dia bakalan memanggil semua kawan – kawannya
buat ngurusin loe, kuman bagi mereka. Jadi aku harap kau sadar, besok kau harus
ngomong sama kepala sekolah buat pindah bangku, ngerti loe ?! “
Aku tidak mengerti dengan percakapan
deni tentang Yongki atau siapa itu. Geng motor? Apakah Geng motor adalah dewa
disekolah ini? Mengapa mereka semua pada takut? Aneh sekali. Evi, mungkinkah
wanita secantik dia pacaran dengan seorang Geng motor ? aku kurang yakin dia
mau pacaran dengan anggota Geng motor, karena dari sifatnya, dia terlihat baik
dan tidak Tomboy. Ahh, sekolah ini makin membuatku aneh saja, besok akan
kubuktikan kalau aku ga takut sama yang namanya yongki itu.
PART II
KENYATAAN PERCAKAPAN DENI
Besoknya, aku datang lebih cepat
dari teman – teman lainnya, sekitar 20 menit sebelum bel, Evi datang dan
memasuki ruangan kelas.
“
Eh kamu, kamu ga pindah bangku ? “
“
Lho emangnya kenapa mbak ? ga betah yah duduk denganku ? “
“ ( tertawa kecil ) bukan begitu, hanya saja bangku ini udah
ada yang duduki”
“ Yah, yang punya belum datang, aku masih bisa duduk
sebentar kan ? “
“ Oh begitu, Yah boleh – boleh aja ? “
“ ( sambil mempersilahkan lewat ) Disini, tempat duduk
pacarmu kan ? “
“ Lho, kamu kok tau ? ( sambil menaruh tas ) “
“ Yah, dari raut wajahmu, aku yakin ini tempat duduk
pacarmu Dia orangnya gimana sih ? “
“ Dia orangnya baik, sopan, dia tuh bantu ayahnya di
bengkel, ibunya udah ga ada, Pergaulannya gak begitu ke arah negatif deh,
soalnya kan dia setiap hari bantu ayahnya di bengkel. “
Sudah kuduga, Evi tidak tau siapa
sebenarnya pacarnya itu. Mengapa Deni tidak memberitahu evi soal pacarnya itu?
Sekitar 10 menit sebelum bel, masuk seorang anak Cowo dengan style anak baik
namun bajunya dikeluarkan, dia melihatku seperti tatapan Harimau ingin memangsa
seekor rusa, dan mendatangiku.
“
Eh, siapa yang nyuruh loe duduk disini ? hah ?! “
Tiba – tiba , evi menyahut..
“ Tenang, Yongki, dia cuman anak baru, semalam kepala
sekolah menyuruh dia duduk disini “
“ Oh, begitu , jadi loe anak baru yah ? anak mana loe ? (
sambil menyodorkan tangan ) “
“ aku anak Madura , Namaku efan, ( sembari menjemput
tangannya ) “
“ Kenalin, aku Yongki, aku “PACAR” evi “
“ oh begitu, maaf ya aku duduk disini, ( Tiba – tiba bel
berbunyi dan guru awal datang dengan tiba – tba sambil mengucapkan salam )”
“ Eh, sana loe , sana loe !! cari bangku lain ( sambil
menarik – narik bajuku)”
“ Loe duduk aja dulu disitu , bangkunya kan kosong, orangnya
lagi ga datangkan ? “
Tiba – tiba dari depan, guru
menyahut
“
Yongki kamu duduk dimana ? “
“
Eh, disini bu, ini anak baru belagu amat sih jadi orang “
“ Tapi bu, saya sudah ditunjuk untuk duduk disini oleh
kepala sekolah, kalau saya pindah, berarti saya melawan kepala sekolah dong “
“ EH, loe pindah gak ? ini bangku gue , loe .. ( dipotong
oleh guru ) “
“ Sudah !! sudah !!, Yongki, perkataan efan ada benarnya juga,
sebaiknya kau duduk dibangku kosong itu dulu, jangan berantam karena hanya
bangku”
Tatapan Yongki sangat tajam kepadaku
dan seperti ada nafsu ingin memukul diriku, tapi aku tak takut dan memalingkan
wajah. Saat istirahat tiba, Yongki langsung naik Pitam dan mengangkat depan
bajuku.
“ Eh, loe mau cari masalah ya sama gue ? hah?!! Mau gue beri
cap muka loe hah?! Anak baru loe jangan jadi sok Kurang ajar loe disini yah !!
Tiba – tiba evi melerai kami berdua.
“Eh udah – udah, Yongki, kamu tau kan akibatnya kalau kamu
mukul murid lagi? Udah deh, kita kan bisa bicara baik – baik “( sahut evi
sembari melepaskan Genggaman tangan yongki di bajuku )”
“ Tapi anak ini perlu dikasi pelajaran, anak baru kok udah
belagu amat sih “
“ Dengar, saya tau kau pacar Evi, saya juga tau kalau kau
duduk disini, tapi maaf, saya disuruh duduk disini sama kepala sekolah, apa
saya harus membantah? “
“ Eh , loe peduli amat sama peraturan itu, eh loe liat – loe
liat, tuh temen – temen satu kelas loe, udah pada ga beres , mereka duduk bukan
dibangku awal mereka, jadi loe jangan belagu deh “
“UDAH CUKUP !!! Berhenti gak ! kalok ga aku lapor ni ke guru
Bp ..!
Karena ancaman evi, kami berdua
akhirnya dapat dilerai, aku keluar kelas untuk meredam amarahku, tiba – tiba
Deni datang.
“
Udah? Udah loe liat gimana kejamnya dia kan ? “
“ Eh, loe kenapa sih ga mau kasih tau kalok Cowoknya itu
Anggota Geng motor?”
“ ( Deni tertunduk terdiam ) “
“ Eh , jawab donk, “
“ Begini, Murid – murid di sekolah ini, udah tau kalau dia
itu anggota Geng motor, hanya saja , guru dan yang lain tidak ada yang tau,
Alasannya mengapa kami tidak mau beri tahu soal Yongki, itu pada diri kami
sendiri “
“ Maksudmu ? “
“ Yah, kalau kami udah bosan hidup, yah kami tinggal enteng
aja kasi tau guru kalau dia anggota Geng motor “
“ dia mengancam kalian ? “
“ Yah jelas la, pokoknya , kalau loe udah kasih tau kalau
yongki anggota Geng motor, dia bakalan hancurin kehidupan mu !!
Sepulang sekolah, aku berusaha untuk
menghindar dari Yongki, namun saat aku melewati pagar, seseorang datang
kepadaku dan membisikan sesuatu.
“ Ikut kami, naiki kereta warna merah, bila kau lari,
urusanmu bakalan panjang “
Karena takut diriku semakin
berbelit, akupun mengikuti keinginannya, saat dibonceng, pengendara ini begitu
memiliki nafsu ingin membunuh, namun dia tetap waspada, sampailah disebuah
lapangan di belakang kompleks perumahan, kulihat ada beberapa pengendara motor
lain yang sudah menunggu, diantaranya Yongki.
“
Mau apa kalian bawa aku kemari ? “
“
Diam Loeee !!! ( TUmbukan keras mengenai pipi kiriku ) “
Aku terjatuh dan bibirku
mengeluarkan darah.. kulihat Yongki mendekatiku.
“ Sukses loe yah membuat Evi melerai kita berdua, dasar
Belagu !!! ( Sambil menendang ) “
“ Dengar yah, loe udah berurusan dengan gue, dengan anggota Geng
motor Tangan merah, Loe sendiri yang membuat aku seperti ini, Seharusnya kau
gak melawan aku pas aku nyuruh kau Pindah bangku “
“ Kenapa karena kau dewa? Kau itu sederajat denganku Tauu
!!! “
“ brengsek Loee !!
Yongki membangkitkanku dan meninju
perut ku sehingga sedikit darah keluar dari mulutku. Dia mendorongku kesebuah
selokan dan meludahiku Sembari melepas sepatunya, dan aku dipaksa untuk mencium
tapak sepatu miliknya “
“
Ini, ini makan ini sepatu, rasain loe,!! Makan ini !! “
Tiba – tiba ada seorang warga teriak
dari atas balkon rumahnya.
“
Eh, ngapain kalian disitu ? nyiksa anak orang ?!! gue laporin kalian yah !!!
Mendengar kata itu, kelompok Yongki
bergegas pergi, sebelum pergi, yongki membisikkan sesuatu
“ dengar, kalau loe beri tau soal ini ke orang tuamu, loe
bakalan hancur urusan kita belum selesai, loe lihat besok ( sembari meludahi
Efan dan pergi ) “
Aku berusaha keluar dari parit yang
tidak begitu dalam tempat aku didorong, namun pinggangku begitu sakit karena
terbentur pinggiran parit, tiba – tiba seorang warga datang dan membantuku
keluar.
“ Aduh , kau gakpapa kan ?!! Siapa mereka ? kamu kenal, biar
bapak laporin ke polisi,”
“ ahh enggak pak,mereka dari sekolah lain, temanku membuat
masalah, aku ikut campur dengan urusannya, jadinya kek gini “
“ aduh, mangkanya jangan ikut campur “
“ Yah mau gimana lagi pak, saya mau bantu teman saya “
‘ Yasuda, ayo kerumah bapak sebentar, biar bapak obati “
Setelah diobati, akupun pulang
kerumah, untunglah paman Joko lagi tidak dirumah, jadi gak ketahuan kalau
bajuku kotor.
PART
III
“TANGAN
MERAH”
Pagi hari sebelum berangkat sekolah, paman Joko menyapaku.
“ Mau pigi
sekolah Fan? Eh , tangan mu kok di perban gitu ? ( sambil memegang tanganku) “
“ Yaelah
paman ini, gak tau anak muda zaman sekarang, kalau dia pakai perban gini, ada 2
kemungkinan, bisa untuk Gaya, bisa juga untuk Menutupi Luka, Yah perban ini aku
pakai karena ada luka yang cukup Lebar”
“ Ya sudah
kalau begitu, paman antar ya kesekolah “
Sampai disekolah, aku melihat Yongki
sudah duduk disamping Evi, terpaksa aku harus mencari bangku lain, untung saja
dibelakang bangku deni ada bangku kosong tak terpakai, akupun duduk dibelakang
dirinya, walaupun 1 baris dengan Yongki.
Rasa sakit yang kurasakan di perutku masih terasa ketika aku
memegangnya, aku berusaha tenang kalau perutku tidak terluka sama sekali. Jam
10, waktunya istirahat, aku duduk dibangku Lobby sedikit jauh dengan kelas ku,
tiba – tiba Evi datang dan mendekatiku.
“ Efan, Kok duduknya disini ? (
sambil duduk disampingku ) “
“ eh, evi,
engga aku cuman pingin santai aja, kamu barusan darimana ? “
“ Barusan
dari kelas, aku nyariin kamu , eh rupanya kamu disini “
“ Eh loh,
kenapa cariin aku ?”
“ Loh gak
boleh Yah, ? Yauda deh ( sambil cemberut ) “
“ Eh ,
engga – engga , engga papa kok , cuman heran aja, kita kan baru kenal “
“ Iya sih,
nih kita jadi satu kelompok untuk tugas IPA, ada Rendi sama Claudia juga, kamu
bantuin aku untuk cariin bahan yah ? Plisss ….”
“ Eh , iya
aku bantuin, tapi kapan ? “
“ Besok
deh, soalnya Lusa kita udah Prakteknya, bisa kan ? “
“ Eh iya
bisa – bisa “
“ Oke deh,
makasi yah ( sambil tersenyum ) “
Seandainya dia tau kalau aku sebenarnya udah jatuh cinta
pada pandangan pertama, aku pasti senang, tapi dunia ini terbalik, kebaikan
bakalan dikalahin sama kejahatan.
Saat pulang aku terkejut ketika ada suara raungan kesakitan
dari belakang tembok sekolah, ternyata itu suara rauangan Evi.
“ Lho?! Evi
? Kamu kenapa ? “
“ Ini nih
, aku tadi mau ngambil uangku yang jatuh , truz aku kepeleset, kena duri dari
tumbuhan tu (menunjuk tumbuhan berduri ) “
“ Ya
ampun, duri nya nancep lagi, sini biar aku cabut “
“ Eh ,
engga – engga ! Sakit donk kalau dicabut ( Meneteskan airmata )”
“ engga
kok , gak sakit , ini durinya lumayan besar, kalok ga dicabut, kamu bisa
Tetanus lho “
“ uhhh ,
gimana yah ? Yauda deh , tapi jangan kenceng nariknya ( melap air matanya ) “
Begitu sederhana sebenarnya aku mencabutnya, dengan tangan
kosong , aku harus teliti mencabutnya agar tidak ada duri yang tersisa di
kulitnya, ketika menariknya, Evi meraung kesakitan, namun aku tetap berusaha
menariknya hingga akhirnya durinya keluar, sedikit mengeluarkan darah kemudian
aku tutupi dengan Tisu basah.
“ Dah, biar
Efan tutup pakai tisu supaya darahnya gak mengalir terus, “
“ Huuhhfft
, sial banget deh aku hari ini, harus kena duri, tapi makasih ya kamu dan mau obatin aku ( melirik aku ) “
“ Iya sama
– sama, lain kali hati – hati yah. “
******
Besoknya, aku dan evi sepulang
sekolah pergi mencari beberapa alat yang akan digunakan untuk praktek biologi.
Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu, karena bisa berdua-an dengan evi,
namun rasa gak enak selalu aku rasakan saat berjalan bersamanya, seperti
seseorang mengikuti kami dan siap menghancurkanku, namun rasa itu aku buang
jauh – jauh untuk bisa menemani evi. Setelah selesai berbelanja, aku menemani
evi untuk menunggu angkot menuju rumahnya.
“ Akhirnya
, semua udah terkumpul, besok jadi ga takut kena marah lagi deh”
“ Yah,
beruntung punya ketua kelompok kayak kamu, mau bekerja sama “
“ Yaelah,
seharusnya aku yang bilang itu, punya anggota yang mau bekerja sama dengan
ketua “
“ Iyah,
apalagi ketua secantik dirimu ( tersenyum ) “
“ (
Menutup mulutnya karena tertawa ) kamu ada – ada ajah ya , yauda tuh
Angkutanku, aku luand yaa “
“ Yauda,
hati – hati ..”
Serasa, aku dan dia semakin akrab,
dan cinta ini semakin menumbuh di hati, namun itu hanya sebuah harapan yang
bakalan pupus di depan mata. Saat ingin menunggu angkutan menuju kerumah paman,
tiba – tiba ada 3 orang berbaju merah dan memakai celana jeans, mereka bukan
bertiga, ada 4 orang terlihat di belakang, dan kagetnya lagi, itu yongki. Aku
langsung mengambil langkah panjang untuk berlari sekencang mungkin, teriakan
mereka kepadaku terdengar sesaat aku masuk kesebuah kompleks. Aksi saling kejar
terjadi, kulihat hanya 2 orang yang mengejarku, dimana yongki ? apa dia punya
rencana, kuharap dia tidak menjebakku. Pikiran ku bekerja sama dengan mata
untuk mencari jalan keluar, jangan sampai aku terpojok. Namun, ketika ingin
berbelok, sepeda motor milik yongki menabrakku dan membuatku jatuh kesakitan.
Dia ternyata memutar dari jalan sebelah untuk menjebakku.
“ Mampos
loe ? loe mau lari dari gua hah??! Gak bisaa !!! ( Menendang kuat bagian
samping badanku ) “
“ (
mengangkat depan bajuku ) denger, kan gue udah bilang, loe jangan lari dari
kami, kalok loe lari loe bakalan mampos, ini akibatnya, loe bakalan mampos
disini ( meninju muka kiri – dan kanan ku berkali – kali . “
“ gue
belom puas nyiksa dia, ini pertama kalinya gua peringati loe, jangan deket2
pacar gue lagi, seenaknya jalan berdua, loe kira loe aman hah?!! Ron, mana Tang
? “
Tang? Mau apa dia ? memukulku dengan itu ? astaga hancur aku
..!!
“ (
berusaha berdiri ) Dengar ki, Yongki maaf aku , sebenernya ini bukan ideku, ini ide evi, dia menyuruhku untuk
menemaninya berbelanja “
“ Truz loe
mau hah ??!! ( Mengayunkan Tang ke kepala ku ) “
Aku terjatuh sambil memegang kepalaku, sakitnya luar biasa
karena ayunan itu tidak segan – segan dia ayunkan.
“ Enak loe
buat alasan yah, disuruh cewek temenin gua donk belanja, jadi loe kalok disuruh
makan *** sama dia mau loe hah?!! ( Memukul dungkul dengan cukup keras ) “
Tiba – tiba dari arah berlawanan, ada 2 hansip berteriak sehingga
membuat yongki dan temannya kabur, 2 kali aku selamat walaupun sangat sakit
sekali untuk kali ini.
Hansip tersebut menanyakan alamatku namun aku hanya berkata
kalau aku hanya berlibur disini dan memakai seragam sekolah. Hansip tersebut
akhirnya memperbolehkan aku pulang, dengan setengah pincang, aku pulang dengan
sakit yang kurasakan.
Sesampai dirumah , aku langsung beristirahat sambil
menyembunyikan luka yang kualami. Cukup untuk hari ini, aku bakalan jauhi Evi
bagaimanapun caranya, kalau tidak, Yongki bakalan semakin brutal denganku.
*****
PART
IV
Tuqunieqie
Besok, saatnya aku 1 kelompok
dengan evi dalam praktek IPA, namun saat praktek dimulai, aku memilih tidak
masuk ke Laboratorium IPA dengan alasan pening. Saat istirahat, seperti biasa, aku
duduk di bangku yang agak jauh dari kelas, tiba – tiba dari arah kelas aku
lihat evi datang dengan wajah cemberut, takut dia melihat wajah memarku, akupun
berpaling.
“ Efan
! Kenapa gak ikut praktek sih ? duh jadi turun deh nilai praktek aku nanti..”
“ Maaf,
aku lagi ga enak badan, apalagi harus kerja bareng kalian “
“ Lho
kamu kenapa ? Kok ga berani liat aku ? takut aku marahin ? gapapa kok “
“ Bu ..
bukan itu , cuman lagi pingin sendiri aja “
Tiba – tiba Evi memutar kepalaku, tentunya dengan lembut.
“ Ya
ampun , ini kenapa ? kamu berkelahi Ya ? “
“ engga
kok , cuman Kebentur pintu “
“ Ih
kamu ngaco , ini tuh memar bekas pukulan , Siapa yang lakuin ? “
“ Bukan
siapa – siapa , udah ahh malu dilihat orang “
“ Pasti
ini kerjaan Yongki kan ? dia pasti marah karena kita jalan kemarin ? “
“ Bu ..
bu .. bukan Evi, bukan Yongki kok “
“ Jujur
!! aku mau kamu jujur sama aku .. semalam temanku melihatmu bersama yongki,
jangan bohong efan .. “
“ Ck,
iya tapi plis jangan beritahu dia , ini bakalan melibatkan dirimu “
“ Aku
gak mau kalok pacarku mukul orang lagi, ini udah keterlaluan ( Sambil beranjak
pergi namun ditahan efan ) “
“
Tunggu, Plis dengerin aku dulu. Sebenarnya aku yang salah , sehingga dia marah,
tapi tolong jangan buat perhitungan sama dia , aku ga mau kamu juga ikut
terlibat. “
“ Yauda
deh, tapi kamu gapapa kan ? (melihat luka Efan ) “
“
Gapapa kok .. ( sambil tersenyum ) “
Pulang dari sekolah, aku dikejutkan dengan datangnya Evi
dan tiba – tiba saja dia menggandeng tanganku, seketika rasa sakit dari mukaku
hilang begitu saja, seperti dihapus oleh seorang bidadari yang Menawan.
“ Evi? Kenapa kamu disini ? “
Tiba – tiba dari belakang teman evi menyoraki kami
berdua.
“
Cieee. Evi punya Pacar baru, baru putus sama Yongki , udah langsung dapat penggantinya yah “
Apa? Baru putus ? Yah ampun , Yongki pasti marah besar
saat ini, dia bakalan incar aku sampai mati.
“ Eh ,
( sambil tertawa ) bukan kok, Efan masih temanku yang baik, baik bangetz malah
( sambil melirikku ) “
Yah ampun, perasaan ini terbagi menjadi 2 antara
keputusasaan dan kebahagian, akupun langsung pamitan pulang dengannya. Menghindar
dari Yongki, itu adalah hal yang paling sulit aku lakukan, mau bagaimanapun,
teman- temannya pasti akan menemukanku. Malam minggu , aku harus menjaga rumah
karena paman dan cucunya pergi keluar, sedangkan bibi masih terbaring sakit.
Akupun berjalan – jalan keluar rumah , menghirup udara malam yang indah dikota
Palembang, namun sayangnya, aku tersiksa disini. Saat memasuki komplek blok
kedua yang begitu sepi, tiba – tiba dari arah belakang Punggungku dilempar oleh
batu yang cukup keras, sehingga membuatku tersungkur dan melihat ke belakang.
Ternyata benar, anggota yongki datang, dan hari ini dia membawa hampir semua
anggotanya, dari kelihatannya dia sangat marah.
“ Aku
sudah memberikan 200 ribu buat mata – mataku yang berhasil menemukanmu di
kompleks ini , lucu sekali kan ? ( turun dari kreta ) “
“
Yongki aku bisa jelaskan semuanya .. “
Tiba – tiba tanpa basa – basi yongki mengambil besi
panjang dan mengayunkannya ke kepalaku, setelah aku telungkup dia malah menekan
punggungku dengan besi itu dan berpangku tangan diatas besi panjang itu.
“ Oh
ya, aku sudah putus dengan Evil lho ! Kau mau sama dia ? silahkan saja, besok
aku bakalan hancurin hidup dia, dan juga hidup loe “
“ Kau
ini, sebenarnya maumu apa hah? “
“ (
Membalikkan badan efan ) Kau mau tau apa mauku ? aku mau, kau itu “ MATI (
Mengayunkan Besi kembali ke wajahku ) “
*****
Ingin sekali aku membalas hal
yang dilakukannya itu, namun apa daya, aku tak bisa bergerak. Tubuhku terasa
mengangkat beban Yang lebih berat dari badanku. Tiba – tiba dari belakang saku
Yongki muncul pisau dan sepertinya siap melukaiku .
“ Kau
tau ini apa? Ini benda yang bakalan buat nyawa loe melayang seketika”
Sial, dengan tangannya yang menekan tangan kananku
ketanah, serta tangan kiriku yang terluka karena terseret di aspal, kurasa aku
gak punya tenaga lagi buat melepaskan genggaman dia. Tiba – tiba teman yongki
berteriak dan seketika anak panah menempel di tangan kanannya yang memegang
pisau tersebut. Yongki langsung kaget
dan terduduk dan melepaskanku, walau tidak tembus, namun darah yang keluar
cukup banyak. Seseorang dari belakang mengangkat kedua tanganku.
“ Kau
gak papa ? “
“ Eh ,
sedikit terluka, kau siapa ? teman yongki ? “
“ Kalau
aku temannya, aku gak bakalan luncurin tuh anak panah ketangannya, dia musuh
kami , hanya saja kami gak pernah ketemu, dan kali ini , kami menemukan mereka.
“
Sial, aku terjebak antara 2 Geng motor, pasti Geng motor
yang menolongku ini juga bakalan
menyiksa diriku. Tiba – tiba serangan anak panah mulai datang dari Geng motor
Tangan merah, tanpa tunda tempo, Geng motor yang menolongku melempari mereka
dengan batu serta Bom Molotov,
“ Ogi,
bawa anak ini ketempat yang aman, jangan sampai dia terluka “
“ Oke,
ayo oii , kita pergi dari sini , biar dia yang mengurus “
Aku langsung naik keboncengan, kata – kata itu seolah –
olah menghilangkan tuduhanku tadi bahwa mereka juga jahat. Saat diboncengan aku
menanyakan beberapa hal pada Ogi, yang memboncengku.
“ Ini Geng
motor apa ? “
“ Bukan
Geng motor, kami menyebut kelompok kami dengan Club motor Tuqunieqie “
“ Tuqu
apa ? “
“
Tuqunieqie. Itu nama club motor kami. Kami seperti polisi pemburu Geng motor,
tujuan kami membuat club motor ini bukan untuk membunuh , merampas, menculik,
misi kami menyelamatkan sebanyak mungkin korban anggota Geng motor “
“ Kira
– kira , sudah berapa yang baru kalian tolomg? “
“ Cuman
kau , sial !! kalau kami bisa hentikan semua kasus Geng motor ini, ga bakalan
ada korban pemerkosaan , penculikan, penganiaayaan . “
Cuman aku? Berarti aku adalah orang pertama yang menjadi
saksi kalau mereka ternyata bukan Geng motor. Sampailah kami disebuah kafe,
disitu juga banyak kereta yang terparkir dan banyak juga yang sedang panik
karena sedang menelepon seseorang. Mungkin dia sedang menunggu kabar dari
perang tadi. Akupun disuruh duduk dan diberikan minuman ya lumayan mewah juga,
disampingku duduk seorang wanita berparas anggun dan memakai celana pendek
ketat.
“ Kau
korban kekerasan Geng motor ya ? ( mengambil tisu ) “
“ Iya ,
apalagi, anggotanya adalah teman 1 kelasku “
“
Benarkah ? wah kamu harus pindah dari sekolah itu, kalok gak kamu bakalan
diteror terus ( sambil mengobati lukaku ) “
“
Terima kasih ya, aku kira tadi kalian teman Mereka juga “
“
Sudahla, itu Yeni , dia medis disini, walaupun wajah kami rada menyeramkan ,
tapi disini semua orang baik, aku baru dapat laporan kalau Si yongki itu
bakalan beri balasan pada dirimu “
“ Sudah
kuduga , akulah penyebabnya “
“ Tapi
tenang aja, selama kami masih disini kau akan aman, yasuda minum lagi “
Sekitar pukul 11.00 Malam, iring – iringan kereta yang
berperang tadi pulang dan menghampiriku.
*****
PART V
Perang Sesungguhnya
Akupun menceritakan semua masalahku dan Sebab akibat
kenapa aku bisa terlibat dengan Geng motor tangan merah. Sekitar pukul Satu
malam , aku pulang dengan ditemani anggota club motor Tuqunieqie. Awalnya paman
marah , namun setelah dijelaskan sedetail mungkin , akhirnya paman mengerti
dengan nasibku di Palembang ini. Aku terpaksa harus menyelesaikan masalah ini
dengan Geng motor tersebut, Rio, seorang kepercayaan club motor tuqunieqie
memberikan nomor ponselnya agar dapat berhubungan denganku. Besoknya , aku
pergi ke caffe tempat club motor tersebut nongkrong bareng, namun caffe
tersebut belum buka, maklum la, ini hari minggu, hari libur. Pesan singkatku
juga belum dibalas oleh rio, sementara itu aku juga masih khawatir dengan
keadaan evi. Benarkah dia akan menghancurkan hidup Evi ? yah ampun perasaan ini
berkecamuk, rasanya ingin pergi saja dari Palembang dan kembali ke Madura, tapi
, arrrrgghh !! Aku udah terlanjur cinta dengan Evi, tapi aku bakalan beri tahu
sesungguhnya mengapa hal ini bisa terjadi.
Aku pulang kerumah dan membantu paman bekerja di dapur .
“ Lho
efan, bukannya kau bilang kau mau ketemu club motor kemarin ? “
“
Mereka belum ada paman “
“
Sebenarnya masalahmu apa sih ? kamu yang mengulah atau mereka ?”
“
Sebenarnya pemicunya Cuma karena 1 cewek paman “
“
Karena 1 Cewek, kau berurusan dengan Geng motor kek mereka? “
“ Dia salah paham tentang hubungan aku dengan pacarnya
ini, dia langsung berfikiran yang engga – engga “
“ kau juga sebenarnya yang salah , kenapa kau dekati
pacar orang ? “
“ Sebenarnya, bukan aku yang mendekatinya, melainkan dia
, tapi aku gak boleh menyalahkan yang lain paman “
“ Dengar, sebenarnya, paman menyesal kau tak bahagia
pindah kemari “
“Aku bahagia paman, cuman ..( dipotong pembicaraan )”
“ (memang bahu ) tapi paman yakin, kau bisa menyelesaikan
masalah ini dan betah tinggal disini, apapun yang terjadi, mau bagaimnapun kau
menyelesaikan ini , paman harap kau bisa mengambil hikmahnya dari kejadian itu.
“
Seketika
semangat untuk menyelesaikam masalah itu bangkit kembali, dan aku berjanji
untuk melindungi semua orang yang aku sayang.
******
Sekitar
pukul 3 sore , rumahku didatangi oleh seorang gadis remaja, dan sepertinya dia
sedang panik.
“
Claudia , ada apa datang kemari ? “
“
Fan, kau harus cepat , itu , itu si Evii … “
“
Si evi Kenapa ??!! “
“ Dia Dibawa paksa sama pacarnya, yongki, truz aku dan
kakakku ngikutin gerombolan orang yongki, mereka bawa mereka ke Lahan
pembangunan di dekat perumahan belakang sekolah. “
Tepat dimana dia juga pernah
menganiaya aku disitu, akupun langsung membonceng Claudia ke caffe tempat rio,
club motor kemarin yang menolongku. Disana suadah ada gio, dan ogi yang sedang
nongkrong, tanpa pikir panjang ogi langsung menelepon rio dan berangkat kesana.
Tepat jam tutup karyawan pekerja
pembangunan selesai, kami tiba disana, tidak ada tanda – tanda dari mereka.
“
Apakah mereka tau kalau kita akan kesini ? “( Tanyaku heran )
“ Tidak, saksi mata tidak meninggalkan bukti, dia
berhasil memantau mereka dengan baik sekali ( pinta rio ) “
“ ( Ogi berkata ) hey guys , ada yang sangat kucurigakan,
aku lihat ada beberapa orang yang keluar dari sini tadi, memakai celana jeans,
tidak memakai celana kerja, mungkinkah mereka ?? .. “
Tiba –
tiba dari arah depan ada sekelompok pengendara kereta, mereka sepertinya
membawa panah dan juga batu, aku langsung mengendara balik motorku, begitu juga
dengan club motor tuqunieqie, namun sayang beberapa anggota kami terkena
lemparan dan tersungkur, rio dan teman – temannya mengejar dengan kereta mereka
sedangkan aku dan Claudia menolong beberapa orang yang jatuh tadi. Sekitar
beberapa menit kemudian, pintu tempat pembangunan itu terbuka dan keluar sebuah
mobil dan 2 kereta, salah satu pengendaranya yongki. Aku langsung berteriak,
namun mereka langsung pergi, Tanpa tunda tempo, aku mengejarnya.
Sempatr kehilangan jejak namun,
aku berhasil melihat mereka kembali, salah satu dari pengendara itu mencari
jalan lain, namun aku tak akan terkecoh, aku tetap mengejar yongki karena aku
yakin, Evi berada di dalam mobil itu. Setelah 15 menit kejar – kejaran, mereka
masuk ke sebuah Persawahan , mobil Mereka masuk kedalam area persawahan itu,
sedangkan Yongki memutar balik dan menuju kearahku. Aku tau yongki pasti akan
membalasku, namun ketika dia lewat dia hanya melemparkan senyum sinis yang
menyeramkan. Sebenarnya apa yang mereka rencanakan? Aku memberhentikan
keretaku, yongki pergi dan tidak melawanku, sedangkan mobil tersebut tetap
berjalan menuju ketengah sawah, aku mengikuti mobil tersebut, kulihat mobil itu
berhenti dan yang keluar adalah 2 orang berpakaian preman dan Pamanku !
Ya tuhan, pamanku juga ditangkap?
Mau apa mereka sebenarnya ? aku semakin gak tau mau harus berbuat apa , tiba –
tiba Claudia menelepon, dan berkata bahwa Evi dibawa keluar dari tempat
pembangunan itu memakai mobil Yang sama. Yongki memakai cara ini agar aku harus
memilih, menyelamatkan pamanku atau Evi ? arrrggghh, ingin sekali aku mengambil
batu dan mengantukkan nya ke kepala ku. Akupun berlari menuju ketempat mobil
itu berhenti, dengan mengingat apa yang dikatakan paman, aku ga boleh melanggar
janjiku.
“ HEIIII !!! LEPASSSKKANNN PAMAAANKU !!! MAUUU APAAA
SEBENARNYA KALIAAANN HAHH ? ! MAUUU HANCURIN HIDUPPPKU, BUUNUHH AAAJAAA AKUU ,
TAPII JANGAAAN PERNAH GAAANGGU KELUARGAAKU”
Kedua preman itu mencampakkan
pamanku kesawah dan mereka menyerangku dengan besi, kali ini aku gak akan
tinggal diam aku harus melawan. 1 pukulan mulai mendarat di leherku tapi aku
berusaha menahan sakit, kutendangkan batu berukuran besar kearah kaki mereka,
dan mereka sedikit kesakitan. Kesempatan itu aku gunakan untuk melawan.
Kuangkat kepala salah seorang preman tersebut dan kutinju dengan sekuat tenaga.
Seorang lagi memukul tanganku dan akan meninju wajahku, namun dengan sigap, aku
hentikan tangannya dan meludahi wajahnya. Dia berteriak dan kakikupun menendang
dia ke pinggir sawah. Salah seorang lagi bangkit dan membawa pisau, Pisau
tersebut disayatnya sehingga mengenai tangan kananku, Perih! Darah mulai
mengalir , aku membalasnya dengan tendangan ke tangannya sehingga membuat pisau
nya terlempar dan mengenai temannya, dia berteriak, dengan sigap, aku langsung
mengambil besi miliknya, dan memukul belakang kepalanya. Mereka berdua
tersungkur, aku menuju kearah paman jatuh.
“ Paman, yah ampun kok bisa sih paman juga ditangkap sama
mereka ? ( sembari melepas ikatan tangan dan lakban yang menutup mulutnya ) “
“ Mereka menangkap kakek saat kau pergi bersama temanmu
tadi “
“ Yauda, paman hubungi polisi dan tetap jaga disini, ini
pegang senjata mereka , kalau mereka melawan, lukai saja mereka “
Dengan kecepatan tinggi aku
menuju kearah tempat pembangunan sebelumnya, tiada orang disana, aku menelepon
Claudia, tapi tidak diangkat dan sesekali tidak dapat tersambung, ahhh!! Sial
!! kemana aku harus cari mereka ?!! Evi ?? kauu dimanaaa ??! Mataku tertuju
kearah benda hitam di pinggiran parit, kudekati dan ternyata sebuah ponsel,
mungkin milik seseorang dari club motor yang tersungkur tadi, aku mengambilnya,
ada 2 pesan masuk, dan kubuka
#Rio Zentou :
Semua anggota kejar anggota
tangan merah kearah yang lain, Mobil Mereka menuju kearah belakang kompleks
dekat sekolah Tunas Karya, gerombolan yang lain menuju kearah pelabuhan.
Baguslah, dengan ini aku ga
bakalan bingung, aku langsung menuju kearah belakang sekolah, disana memang
benar ada 3 – 4 kereta yang menjaga 1 mobil, didalamnya pasti ada Yongki dan
Evi. Hari mulai menuju pukul 08.00 malam, perlahan aku menuju kearah mereka,
dengan batu yang Tumpul, aku melemparkan kearah seseorang dari mereka dan
diapun meraung kesakitan, 2 orang lagi mencari asal penyerang, yaitu aku. Aku
melempar batu sebagai pengalihan, dan berhasil, mereka memeriksa semak – semak
tempat aku bersembunyi, namun dengan cepat dari belakang aku memukul dengan
kuat kepala seorang dari 2 yang mencariku. Salah seorang lagi menendangku dan
berusaha menyerang kembali, dengan sekuat tenaga, aku ayunkan kayu kearah
wajahnya, namun dia dapat menyingkir, dia mengeluarkan pisaunya, saat aku
menyerang, pisaunya menancap pada kayuku, aku menarik kayuku, dan memukulnya
dengan gagang pisaunya, Sebelum dia bangkit lagi, akupun menendang keras
kepalanya. Semua sudah kubereskan, tak kusangka aku ternyata hebat juga. Aku
membuka pintu samping, namun dari dalam seseorang muncul dengan kaki menendang
kepalaku hingga tersungkur.
******
PART
VI
AKHIR
DARI SEGALANYA
Yongki keluar dengan membawa
sebuah pedang katana ditangan kanannya. Aku bangkit dan berusaha menjelaskan
semuanya.
“ Yongki, kali ini kau harus percaya padaku, semua ini
bukan salah siapa – siapa, aku dan Evi tidak punya ikatan rasa sama sekali,
kami hanya menjalin hidup dengan berteman, tidak lebih ..”
Yongki tidak peduli dengan kata –
kataku, dia maju dan mengayunkan katananya hingga membuat pipiku terkena
sayatan katananya. Namun, aku harus berdiri kembali sebelum dia membunuhku.
“ Dengar dulu Yongki, dengar kan aku! Kau tak perlu marah
seperti ini, kita bisa selesaikan ini dengan damai oke? Jika kau berhenti mulai
sekarang, aku akan pergi dari kehidupanmu, dan aku akan tinggalkan semuanya.!!
“
“ Kau tidak perlu bicara lagi bajingan !! sudah cukup kau
buat hidupku berantakan …!!!! “
Dengan
sekuat tenaga, yongki mengayunkan katananya dengan segera ku tepis dengan besi
yang kupegang, tangannya yang lain mengambil pisau dari belakang, lalu dengan
cepat dia menghantamkannya ke arah perutku, dengan penuh hati – hati aku
menolak katananya dan memegang ujung pisau yang dipegangnya agar tak mengenai
perutku. Dia menarik dengan cepat pisau yang sudah ku genggam tadi, arrrgghhh,
sakit sekali terkena sayatan pisaunya itu. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi
dia untuk menyerangku, dengan tendangannya menendang tanganku yang sakit, aku
mulai kehilangan tenaga untuk melawannya, dengan setengah menunduk, aku
menyeruduknya dengan cepat, kulihat tangannya mulai mengancungkan pisau dan
siap untuk menghantam punggungku, namun aku berhasil menyeruduknya ke dinding
hingga membuat dia menjatuhkan pisaunya. Tanganku yang berdarah memukul
wajahnya hingga membuat dia terjatuh, tapi sialnya, itu kesempatan dia untuk
mengambil pisaunya yang terjatuh. Dengan cepat, dia mengayunkan kembali
pisaunya, nafsu membunuh sudah kulihat dari raut wajahnya sekarang, semakin
lama aku mundur, dan kulihat parit tempat dia menjatuhkanku sebelumnya, dengan
lekas aku menuju kearah parit tersebut karena disanalah katananya terjatuh. Aku
menunduk dan mengambil katananya, namun dengan cepat juga dia menyerangku,
dengan tangkisan katananya, aku mendorongnya hingga membuat dia terjatuh, aku
langsung mencekram lehernya dan memberi posisi yang kurang baik padanya dengan
katana miliknya.
“ Kenapa ?? Kenapa ?? Bunuhhh akuu !!! ayooo, Kauu sudah
memegang katanaku, ayoo bunuhhh aku !!! “
“ Tidaaaakk !! ( Melepaskan katana, dan perlahan
melepaskan cekraman di lehernya, ) kau bukan masalah buatku, aku ga mungkin
membunuh sembarangan orang dengan Pedang ini !!! “
“ Dengar, kau tidak akan pernah ku maafkan !!! Kau akan
menyesal dengan langkahmu sekarang “
Yongki menyodorkan pisaunya,
namun itu sebagai pengalihan agar dia mampu menjangkau leherku dan dia
mencengkram leherku saat aku terjatuh. Cengkraman yang sangat kuat tak
melengahkan 1 kesempatan, aku meludahinya dan meninju wajahnya, seketika dia
terlihat meraung karena tak dapat melihat karena ludah tersebut. Rio, anggota
club motor datang dengan temannya. Mereka dengan cepat menangkap Yongki, aksi
yongki berhasil kami hentikan. Rio mendatangiku, lalu membawakan beberapa air
minum . Sebelumnya, aku memeriksa mobil, dan melihat Evi disekap dalam keadaan
pingsan. Sekitar 15 menit kemudian, polisi datang dan mengamankan yongki dan
memberi apresiasi pada club motor Tuqunieqie.
******
Tertangkapnya
Yongki menghasilkan kerja sama yang bagus antara Club motor tuqunieqie dengan
polisi. Mereka berhasil menangkap jaringan pengikut anggota Geng Motor Tangan
Merah. Al-hasil, anggota tangan merah
hampir tidak beroperasi lagi. Dengar kabar bagus bagiku, bahwa Yongki masuk
rehabilitas dan akan diuji perubahannya selama 10 Tahun dipenjara. Hari terus
berlalu hingga akhirnya aku menyelesaikan sekolahku di Palembang, Saat sehari
sebelum pengumuman kelulusan, Claudia dan Evi mendatangi rumah pamanku, mereka
berkata bahwa Rio mengadakan pesta Di caffe mereka, Paman memberikan izin
padaku. Ternyata, Claudia menyukai sosok rio sang ketua dari Club motor, sedangkan
Evi, aku masih ragu dia punya rasa denganku.
“
( Diluar Caffe ) Ehem, Vi ? Kamu ga nambah minum Jus lagi ? “
“
Eh kamu ( tersenyum ), engga , segini aja udah cukup “
“
Kamu masih trauma dengan kejadian kemarin yah ? “
“ Entahla Fan, aku gak nyangka aja Ternyata yongki itu
seorang Geng motor, selama ini ternyata
dia membohongiku. “
“ Vi, Semua manusia pasti punya kepribadian yang tidak
pernah kita ketahui sifatnya, Dia pasti punya masalah dengan orang tuanya
sehingga dia ikut dengan Geng motor itu “
“ Tapi, dia pernah berkata akan melamarku saat kelulusan,
aku senang bangetz dia hanya punya 1 pilihan hati, tapi ketika aku tau dia
seperti ini, entah apa rasanya, aku bingung harus bersedih atau bahagia “
“ ( Sedikit terharu Dan menggengam tangan Evi ) Vi.. ,
Yongki sudah memberikan yang terbaik buatmu, selama ini, dia menutupi hal itu
agar kau mau menerima dia disaat dia melamarmu, Kau adalah salah satu orang
yang takkan mau dilukainya, tapi ketika aku datang aku menghancurkan kehidupan
kalian. Dia menjadi marah, hubungan kalian hancur karena aku. Sebenarnya, yang
teramat salah adalah aku. Seharusnya aku gak datang kesini”
“ Itu gak benar … ( Tutur rio dari belakang ) “
“ Rio ?? “
“ Kau datang kesini malah membuat banyak keuntungan. Terutama
pada masyarakat sekitar dan kehidupan Evi. “
“ Apa maksudmu ? “
“ Pemimpin kami, Richard, seorang seniman dari jerman
mengetahui ritual Seks bebas dari Geng motor tangan merah. Dikatakan disitu
bahwa, ketika salah satu anggota Geng motor berhasil melamar seorang gadis,
maka selanjutnya ritual seks bebas akan dilakukan, dan Bisa saja dia memanggil
teman – temannya untuk ikut bersama dalam ritual itu. “
“ Benarkah ?? ( Tanyaku penasaran ) “
“ Iya, ( Claudia datang dari dalam ) Polisi juga sudah
menetapkan bahwa mereka juga melakukan penganiayaan pada wanita yang menjadi
santapan mereka “
“ Evi, jadi kau sudah taukan ? Yongki memiliki
kepribadian yang berbeda seperti yang
kau harapkan. “
“ Aku mengerti, tapi apa aku bisa menghilangkan rasa
sayang ini terhadapnya? “
Aku terkesan dengan Evi, meskipun
sejahat apapun Yongki, rasa sayang dalam dirinya tetap terjaga, dan tak mampu
hilang, namun dengan percaya diri aku mungkin mampu menutupi Lubang yang telah
membutakan Evi sekarang ini.
“ Aku punya Kopi lezat disini, diatasnya aku sudah
membentuk Cream dengan serbuk coklat diatasnya dan kubuat huruf EF dan EV,
Sebenarnya ini juga mewakili rasa hatiku padamu, Dari awal aku duduk bareng
denganmu, aku udah mulai suka samamu, sampai saat aku menemani dirimu jalan,
aku ingin sekali melindungi dirimu dari apa yang membuatmu kesal dan sedih,
Perasaan itu semakin yakin saat kau menggandeng tanganku , bukannya aku geer,
tapi saat kau menggandengku, seakan semua luka yang kurasakan, sirna “
“ ( Tertawa Kecil ) apa ?
kau suka sama aku ?? “
“ Eh, iya, kalau kau menerimaku, minumlah kopi ini agar
perasaanmu tenang dan gak deg – degkan “
Semua tertawa dengan ucapanku
tersebut, mereka tertawa karena aku seperti melakoni suatu Iklan Kopi di Tv,
Evi memegang tanganku dan mulai berkata :
“ Mungkinkah Ya aku mampu menerima kopimu ini ? “
Dengan sedikit menunduk, dia
mulai meminum, namun saat aku akan tersenyum, dia malah mengoleskan Cream kopi
tersebut kewajahku. Kelihatannya, dia masih ingin bercanda denganku .
TAMAT !
Komentar
Posting Komentar