Karangan Bebas " Ara dan Ari "

JUDUL        : ARA DAN ARI

GENRE        : DRAMA

PEMBACA  : 15 TAHUN KEATAS

SINOPSIS

Kisah antara 2 Remaja dari medan yang telah menghabiskan waktu bersama saat dibangku Sekolah Dasar. Saat beranjak Dewasa , ada timbul rasa yang dialami ari kepada ara. Namun , ara tampak berbeda dari sebelumnya setelah dia merantau ke jakarta.


BAGIAN 1 : PERKENALAN TOKOH

Disebuah kota di sumatera utara , ada sebuah kisah yang terukir manis yang menjadi landasan cerita ini. Kota siantar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi sumatera utara. disana ada kisah 2 remaja bernama Ari dan Ara. Mereka berdua mulai akrab setelah berada di Kelas 2 SD. Rumah mereka 1 Gang sehingga ketika mau berangkat kesekolah , mereka sering barengan . Jarak rumah dan Sekolah mereka juga tidak terlalu jauh , jadi mereka habiskan waktu untuk kesekolah dengan berjalan kaki. Kenakalan mereka sama seperti kenakalan anak - anak SD lainnya . yang paling terkenal di sekolah mereka adalah Ejekan nama orangtua. Mereka berlomba lomba untuk mengetahui nama orangtua si korbannya , lebih cepat dia tahu , lebih tinggilah peluang kemenangannya. Demikan juga itu terjadi pada Ari dan Ara. Mereka berdua juga saling ejek nama orangtua.

            (Saat pulang sekolah, Ari mencoba mencari raport didalam tas Ara yang ditinggal didalam kelas. Dia mendapatkannya nama orangtua Ara. Saat Ara balik kedalam kelas. Ari mencoba baik hati memberikan tas Ara)

            "Makasih ya ari (Sambil memakai tasnya)"

            "Sama - Sama Teguh (Nama Bapak Ara)"

            "Eh darimana kamu tahu ?! ihh kamu buka raport aku ya ? Jahatt kau!! Rupanya kau aja yang bisa , aku tahu juga nama bapak kau ! Dasar Bambang (Sebenarnya bukan , tapi memang inisial nya dari B)"

            "Eh sok tahu kau hahaha dasar Teguh! TEGUHKAN HATIMU DALAM DALAM (Ari tertawa sambil berlari karena dikejar Ara)"

Kejahilan mereka terus terjadi . Ari padahal sudah memberitahu bahwa nama bapaknya bukanlah Bambang , hanya saja inisialnya dari B . Tapi Ara tetap saja bersihkeras , dan menetapkan nama bapak Ari adalah Bambang . Aripun pasrah dan membiarkan Ara mengejek terus orangtuanya dengan Nama sebutan tersebut.

            Pertemanan mereka berlanjut ke jenjang SMP . Dan kejahilan mereka terus berlanjut. Namun , semuanya hanya sementara . Keluarga Ara memutuskan untuk pindah ke Medan karena urusan kerja, padahal pada saat itu Ara baru saja naik ke kelas 2 SMP. Ari tampak sedih ketika mendengar berita bahwa Ara akan pindah . Ketika Ara pindah , keluarga Ari turut membantu keluarga Ara untuk Mengemasi barang - barang yang akan mereka bawa . Ara memberikan sesuatu untuk menjadi kenang - kenangan kepada Ari , yaitu sebuah gelang. Gelang tersebut juga dipakai oleh Ara sehingga jika suatu saat mereka saling ketemu , mereka harus saling menunjukkan Gelang itu . Kepergian Ara membuat Ari begitu kesepian . Setiap pergi/pulang sekolah , tidak ada lagi temannya untuk bercanda. Ejekan nama orangtua kini hanya tinggal kenangan . Namun , meskipun begitu Ari tetap melanjutkan Sekolahnya sampai SMA Di siantar. Setelah Ari tamat sekolah , Ari mencoba untuk Kuliah kemedan , dengan 2 niat yang akan dia Bawa . 1 adalah Menimba ilmu , dan yang ke 2 adalah mencoba mencari Ara dan mencari tahu kabarnya . Awalnya , orangtua Ari tidak setuju . Namun , karena Ari tetap bersihkeras untuk berangkat , Akhirnya Ari diantar ke Medan oleh ayahnya dan Setiap ada waktu nantinya , Ibu Ari akan berkunjung kemedan dan Menemui Ari .



BAGIAN 2 : KEHIDUPAN BARU

            Setelah melalui serangkaian tes , Ari akhirnya berhasil mendapatkan 1 kesempatan untuk bisa kuliah di medan . Ya karena tidak ada sanak saudara dimedan , Akhirnya Ari Ngekos. Pencarian Ara juga mulai dia lakukan , seperti misalnya mencari disosial media .

            "(Buka Facebook di warnet) Oke sekarang , akan aku mulai misi mencarimu Ara . (Mengetik nama Ara di pencarian Facebook, dan Muncul) "OALAH , Banyak kali Facebooknya Bah , tapi kutengok ini bukan dia , ini juga , tapi kok Semua namanya Ara . ini agak cantik , tapi bukan dia , Atau dia udah berubah jadi cantik ?" (Tiba - tiba seseorang yang bermain disebelah Ari menegurnya)

            "Baru pertama kali kau buka Facebook ? (Ungkap Topan)"

            "Siapa kau ? suka suka-kulah mau pertama mau yang ke-triwulan aku buka facebook , gaada urusannya sama kau"

            "is sor kali aku lihat kau . Gini ajala , aku Topan , kutengok serius kali abang maen facebook                   itu"

            " Yauda aku tornado . Ngeri kali bapakmu ngasih nama ya "

            "Aku bisa bantu kau nyari temenmu itu"

(Ungkapan Topan membuat Ari terdiam sejenak dan dia mencoba mendekatkan diri dengan Topan) "Aku ari , maklumlah aku dari siantar . Masa aku SD sampe SMA , gak dikasih aku kalok maen - maen kek gini . Banyak maksiat katanya"

            "Memang iya , semua perbuatan maksiat diluar sana , berawal dari Facebook ini . Oh ya ngomong - ngomong , kau nyari nama si Ara itu , siapamu ? pacarmu kah ?"

            "Bukan, dia temen aku saat aku masih SD , aku dan dia itu udah akrab kali pas kecil . Ntah ngapain pula dia pindah kemedan . Tapi iyalah , karena orangtuanya juga dia pindah kemari. eh tunggu dulu , kau bilang tadi , kau bisa Bantu aku carikan dia ? Seriusnya kau?!"

            "Serius dong , tapi banyak hal yang perlu kita lakuin, dan gak disini juga kita lakuinnya"

            "Bah ? kemana pula ? Jangan macam - macam kau samaku ya! kupecahkan kepala kau nanti"

            "Santai napa bro ! ayoklah ikut aku!"

            "Bro ? apapula Bro itu ? Ngejek aku kau kan? (Sambil beranjak pergi)"

 

Ternyata , Bahasa di medan sama disiantar belum bisa disamakan oleh Ari sendiri . keterbiasaannya berbicara di siantar masih terbawa bawa sampai kemedan . Topan berusaha untuk mencoba menetralkan gaya bicara Ari , dan ternyata berhasil , mereka berdua akhirnya kini berteman dan saling membantu satu sama lain . Topan tetap berusaha menepati janjinya dengan Ari untuk menemukan Ara .

(Dirumah Topan) "Gini, aku kasihtau ke kau . Yang namanya Ara itu , gak cuma 1 . Banyak Nama Ara diluar sana Ri. jadi kalo kau mau cari dia melalui Facebook atau sosial media lainnya , yang pertama , kau harus tahu nama panjangnya dulu (Kata topan)"

            "Gitu ya ? Aku tahu kok , namanya Ara Trinita (Sebut Ari)"

            (Topan mengetik nama Ara Trinita di pencarian facebook dan masih banyak yang muncul) "Nah kan , meskipun udah kita buat nama lengkapnya , masih banyak yang muncul dan ...(Pembicaraan dipotong Ari)

            "Tunggu , itu dia , akun yang nomor 3 (Sambil menunjuk layar laptop)"

Ari akhirnya menemukan Akun facebook milik Ara . entah kenapa ari merasa yakin bahwa akun itu milik Ara. Ari terlalu fokus dengan wajah Ara yang berubah drastis selama tidak bertemu dengannya .

            "Cantik juga kawan mainmu pas kecil ya Ri , cocok kalian kutengok, tapi akunnya terakhir kali aktif 2 tahun yang lalu . dan gaada akun lain yang punya foto yang sama (Kata topan)"

            " Ya gapapa , aku boleh nginap disini 1 malam gak pan , aku mau lihat - lihat Facebooknya dulu , ya sekedar menghapus rindu , di Kossan gak ada internet"

            " Yauda pake aja , apa yang perlu kau minta , bilang aja (Kata topan)"

Ari tak berhenti memandangi foto Ara di halaman facebooknya itu . Meskipun sudah tidak aktif selama 2 tahun , tapi masih banyak Status dan cerita didalam facebooknya yang perlu Ari tahu . ternyata , Ara sempat punya pacar saat masih SMA dan beberapa foto nya masih tersimpan di Facebook . Namun , Postingan terakhir dari Ara adalah sebuah pemandangan dari atas gedung entah darimana . Tapi , dilihat dari jejak Sekolah SMA nya dimana , mungkin Ari bisa menjadikan itu titik awal untuk menemukan Ara .

 

            Keesokan Harinya , Ari mengajak Topan untuk mengunjungi SMA tempat dimana Ara pernah sekolah disana . Mungkin , Ari bisa bertanya tentang Alamat rumah Ara disana . Sesampainya disekolah , Ari diperhadapkan dengan Kepala sekolah SMA disana .

            "Silahkan masuk Pak (Kata kepala Sekolah kepada Topan dan Ari)"

            "Ada yang bisa saya bantu ?"

            "Eee ,begini pak , saya kesini ingin menanyakan soal Anak murid yang pernah Belajar disekolah ini. Namanya Ara Trinita pak(Kata Ari)"

            " OH Trinita ya ! (Tiba - tiba ari langsung membalas ..

            " Ara pak . bukan Trinita (Kata Ari)"

            " Iya saya tahu Namanya Ara , tapi dia dikenal disekolah ini dengan nama trinita . Dia anak yang pintar , dia langganan juara di kelasnya dan menurut bapak itulah yang membuat dia menjadi incaran remaja - remaja cowo di sekolah ini termasuk anak saya . ngomong - ngomong bapak - bapak ini siapanya ara ya ?"

            " Hem begini pak , saya adalah temennya Ara . Sejak kecil sampai di jenjang SMP , kami sering melalui hari bersama , Sampai akhirnya dia harus pergi ikut bapaknya ke Medan . Dan kedatangan saya kemari , saya ingin mengetahui informasi tentang Ara . Mungkin alamat rumahnya , atau kemana dia melanjutkan Studinya pak. Saya mohon pak . informasi apapun itu yang bapak punya , akan saya terima (Kata Ari) "

            " Dengan senang hati saya akan memberitahunya kepadamu , namun untuk informasi dia lanjut studi kemana , saya tidak tahu . Terakhir kali saya melihat dia begitu murung dan dia tidak mengetahui secara detail kenapa dia murung "

 

            Akhirnya , Ari diberikan alamat rumah dari Ara dan Ari langsung bergegas kesana . Ditemani Topan , akhirnya mereka sampai di alamat rumah yang sudah tertera .

            "Bener nih alamatnya Ri ? Besar kali rumahnya . Orang kaya bener si Ara ni (Kata topan)"

            " Udah jangan banyak bacot , tekan belnya , aku dah deg-degan mau ketemu Ara"

            " Yaela santai aja kali , paling dia gak ngenalin kau lagi (Sambil menekan tombol)"

(Tiba - tiba seorang ibu - ibu datang menghampiri mereka dan membukakan pintu pagar)

            "Ya , ada apa ya bang ? (Tanya ibu tersebut)"

            "Permisi bu , apa benar ini rumahnya Ara , anak dari bapak Teguh(Kata Ari)"

            "Oh pak teguh ! , Pak teguh gak tinggal disini lagi . Sudah setahun yang lalu mereka memutuskan untuk pindah "

            " Pindah ? kalau boleh tahu , gara - gara apa ya mereka pindah dan kemana ? "

            " Saya denger sih , pak teguh pindah kerumah yang lebih sederhana lagi , untuk bisa memangkas biaya, dan bisa membayar kuliah anaknya . cuman itu yang saya tahu pak . untuk lokasi dia pindah kemana dan Kuliah anaknya saya kurangtahu (Ungkap ibu tersebut)"

            Pencarian Ara pada hari itu ternyata tidak membuahkan Hasil . Ternyata mereka sudah pindah lagi dan kecil kemungkinan harapannya , mereka masih ada dimedan . Ari memutuskan untuk berhenti mencari Ara dan melanjutkannya besok lagi . Namun , untuk kesekian kalinya , Ari harus menerima Keadaan . Hanya bermodalkan facebook yang sudah mati selama 2 tahun , dan bertanya pada teman - teman yang ada facebooknya juga , tidak membuahkan Hasil . Ari hampir menyerah dan tidak tahu harus berbuat apa . Tiba - tiba ponsel Ari berbunyi dan terlihat ibu Ari menelpon .

            "(Angkat telfon) Halo mak, ada apa ?"

            " Sehat kau nak dimedan , gimana kabarmu ?"

            " Sehat kok mak , Ari baik-baik aja disini , gimana kabar keluarga disana ?"

            " Sehat kok nak , puji tuhan lah kalo begitu . oh ya nak , besok Tulangmu dari jakarta mau datang kemedan , bisa kau jemputkan di bandara ? nanti mamak kirim ongkosnya ke bandara ya "

            " Tulang mau datang ngapain mak ?"

            " Mau jumpai bapak di siantar , cuma mungkin Tulangmu butuh istirahat , jadi antar lah dulu kekosanmu untuk istirahat , terus bawalah dia ke siantar ya , besok kan hari sabtu , Ari pasti libur kuliah , minggu nanti balik lagi kemedan "

            " Yauda mak , besok ari jemput Tulang kebandara"


BAGIAN 3 : TAKDIR DIPERTEMUKAN

            Keesokan harinya , Ari bergegas berangkat ke Bandara untuk menjemput Tulangnya dari jakarta . setelah sampai dibandara , Ari mencoba untuk menelfon Tulangnya namun belum diangkat . Mungkin masih dipesawat pikir Ari . Ari akhirnya menunggu dan sekitar setengah jam kemudian , Telfon dari tulangnya masuk .

            "(Angkat telfon) Halo tulang , ini Ari , dimana sekarang Tulang?'

            " Ya dibandara lah tulang , kau dimana ?"

            " Ya aku tahu tulang dibandara , tapi dipintu mana ?"

            " Sabarlah kau , masih baru keluar Tulang dari pesawat , ini mau jalan "

            Sekitar 2 menit akhirnya Ari bertemu dengan Tulangnya .

            " Kukira tulang udah berangkat deluan kesiantar (Canda Ari kepada Tulangnya)"

            " Memang kau gak pernah berubah ya Ri , sifatmu sama kayak bapakmu juga "

            " Iya dong , kan aku anaknya (Sambil mencoba menyeret koper)"

            Saat akan menyeret koper , Tatapan Ari tertuju pada seorang wanita yang wajahnya persis dengan Ara , dan Ari mengubah pandangannya ketangan wanita tersebut dan terlihat Gelang yang mirip dengan yang Ari pakai saat ini .

            "Emm , Tulang , bentar dulu ya , aku kesana (Sambil memberikan kopernya kepada Tulangnya)"

            " Mau kemana kau Ri ?! Ah memanglah , setiap dia jemput aku gitu terus! (Sambil melanjutkan perjalanan)"

 

            " Permisi (Kata ari kepada wanita tersebut)"

            " Ya ? ada apa ya ?"

            " Kamu Ara kan ? Ara Trinita ?"

            " Kamu kok tahu nama aku ? (Ara memalingkan pandangannya ke tangan Ari dan sontak dia terkejut) Ya ampun Ari !!! Kamu ? Ini beneran kamu Ari ?!!"

            " Iya ini beneran aku !! Aku Ari ! Ari pramana ! "

            " (Berpelukan sementara) Ya ampun ari ! Aku gak nyangka kita bisa bertemu disini ! , udah berapa lama ya kita gak ketemu ? (Tetap tidak menyangka bahwa akan bertemu Ari) "

            "Yah , gak kehitung lagi (Tertawa) Aku rindu sama kamu . dan gak kebayang rasanya saat ini kita bertemu , aku pingin.. (Tiba tiba seorang laki - laki datang menghampiri) "

            " Hai sayang ? kamu kok gak jumpai aku kedepan , kukira kamu udah keluar . dia siapa ? (Sambil menunjuk Ari) "

            " Eh, um , sori - sori , aku tadi niatnya mau keluar , tapi lihat nih, ini temen aku ! temen aku sejak kecil ! kami udah lama gak ketemu , oh ya Ri , ini Pacar aku , Rian , sayang , ini Ari "

            (Ari dan Rian sambil bersalaman)"Udah yukk , aku udah laper ! besok - besok kan bisa jumpa lagi sama dia (Kata rian sambil membujuk Ara)"

            " Eh bentar2 . mana HP kamu Ri ?"

Ari memberikan HPnya dan ternyata Ara memberikan Nomor telfonnya . Ara akhirnya berpamitan dengan Ari dan mengatakan untuk segera menelfonnya . Ari merasa jengkel dengan sikap pacarnya Ara terhadapnya . Orang baru ketemu juga udah sekian lama , langsung aja pergi lagi Kata Ari dalam hati . Ari akhirnya menyusul tulangnya yang sudah lebih dulu berada diluar.

 

            Seminggu berselang setelah pertemuan Ari dan Ara , Akhirnya Ari punya kesempatan juga untuk bisa membuat janji bertemu dengan Ara disebuah Cafe . Ini adalah pertemuan kedua mereka , setelah pertama kemarin , bertemu dibandara . Ari tampil dengan kemeja dan celana jeans . Dia datang lebih awal dari jam yang dijanjikan , karena gamau buat Ara kecewa karena menunggunya nanti . Setelah beberapa menit kemudian , Ara datang dengan Setelan santai , Celana jeans dan Kaos .

            " Haii Rii .. udah lama ya nunggu (Sambil bersalaman) "

            " Gak kok , kalokpun udah lama , aku gamungkin marah , kek oranglain aja (Tertawa pelan) "

            " Kamu udah makan ? ayok pesan makanan , aku udah laper , aku yang traktir yaa , mumpung aku lagi seneng ketemu sama kamu (tersenyum lebar)"

 

            Ari tidak menyangka bahwa Perubahan besar bisa terjadi pada seseorang , terutama pada Ara. Topan benar , Ara memang benar - benar wanita yang cantik . Ari begitu deg-degan saat ara tersenyum , dan sepertinya Ada rasa yang timbul dihati . Hanya saja , ara saat ini sedang berpacaran . Ari takut , Ara bakalan benci pada dirinya , kalau ternyata kedatangannya hanya sebagai perusak hubungan saja .

            " Ra , kamu tinggal dimana sih sekarang ? aku penasaran (Tanya Ari) "

            " Aku masih dimedan kok , kapan - kapan kamu bisa main kerumah , pasti Ayah sama ibu seneng lihat kamu "

            " Terus , kamu dibandara semalam, kamu darimana ?"

            " Em , aku kuliah Ri , aku kuliah di jakarta"

            " Dijakarta ? terus kenapa sekarang ada dimedan ?"

            " (Berhenti mengkonsumsi makanannya) Ayah gak punya apa - apa lagi ri . Ayah lagi mikir gimana caranya keuangan bisa kembali normal lagi , jadinya , ya , aku untuk sementara berhenti kuliah dulu , dan Cari kerja dimedan "

            " Maaf ya ra , aku turut prihatin , apa aku bantuin kamu cari kerja ?"

            " Eh , gausah ri gapapa , aku udah dapat kok , Pacar aku , rian , dia ada lowongan kerja , jadinya aku ambil deh kerjaannya "

            " Kerja jadi apa Ra ? (Tanya Ari) "

            " Emm , jadi , emm , ituu , kerja di swalayan , Iya Swalayan , jadi Staff Swalayan , kayak kerja ngurus administrasi gitu (Tersenyum kemudian melanjutkan makannya lagi) "

            " wah bagus tuh , ternyata pacar kamu baik juga , gak salah kamu milih pacar (Tertawa bersama - sama )"

            " Oh ya , kamu gimana ri ? kamu kok bisa ada dimedan ?"

            " Aku kuliah dimedan , Mamak sama bapak tetap di Siantar , aku maksa kuliah kemari karena aku udah rindu , dan kepengen jumpa sama temen lama aku , yaitu kamu "

            " Uuuuu , Dasar anak bambang ! makin gede sekarang udah pande buat suasana romantis ya (Tertawa) "

            " (Tertawa) masih ingat aja ya , Kemarin aku baca sesuatu gitu di koran "

            " Apa yang kamu baca ri ?"

            " Aku lupa , kek ada tulisan TEGUH ...TEGUHNYA GITU!! (Tertawa)"

Perkataan Ari tersebut sontak membuat Ara tertawa dan mencoba mencubit Ari yang ada didepannya . Ari sangat senang , akhirnya bisa bertemu dengan Ara , temen lamanya tersebut . Begitu juga dengan Ara. Mereka menghabiskan waktu berdua sampai waktu menjelang Malam hari . Ari yang meminjam Kereta Topan , akhirnya mengantar Ara kerumah nya .

            (Sampai didepan Pintu Pagar)" Sipp , ini dia rumahku !! (Sambil nunjukkin rumah yang sederhana kepada Ari) "

            " Wahhh , kek gaada bedanya ya dari yang disiantar (Tertawa)"

            " (Mencubit Ari) Jahat kali kau ! eh tapi ingat kan jalan kerumahku ini ? "

            " Ingat kok , gak jauh ternyata dari tempat aku nongkrong juga "

            " Yauda , eh kamu gak mampir dulu ? "

            " Udah mau magrib juga , aku berasa Gak mandi selama sebulan , jadi kapan - kapan ajadeh aku kemari ya "

            " Yaudadeh , Makasih ya ri udah nemenin aku hari ini , kamu hati - hati dijalan (Sambil melambaikan tangan) "

 

            Ari perlahan pergi dari rumah Ara , diperjalanan pulang , Ari melihat Rian , pacarnya Ara melintas menuju kerumah Ara . Ari memberhentikan sejenak keretanya dan melihat Rian bertemu dengan Ara didepan pagar . Tak terdengar begitu jelas pembicaraan mereka , namun terlihat Ara seperti tidak senang dengan kedatangan Rian . Ara langsung masuk kedalam pekarangan rumahnya kemudian dikejar oleh rian . Ari menahan rasa penasarannya tersebut karena tak mau ikut campur dengan Urusan orang lain , dan memilih untuk kembali melanjutkan perjalanannya.

 

            Ari dan Ara sekarang sudah bisa kembali menghabiskan waktu bersama . meskipun mereka saat ini sudah Remaja , dan memiliki status yang berbeda . Kadang Ari berkunjung kerumah Ara dan sungguh terkejut ayah dan ibu Ara melihat kedatangan Ari kerumah . Seperti sudah anak sendiri , Ari kadang diperbolehkan menginap dirumah Ara. Suatu malam , ketika Ari menginap sementara dirumah Ara, Ari sedang duduk diteras , dan menunggu Ara pulang kerja . Tak lama kemudian , Suara kereta mulai terdengar dan kemudian berhenti didepan Pagar . Ternyata benar , itu Ara yang diantar oleh Pacarnya Rian. Tak selang beberapa lama , Ara kemudian masuk kedalam pekarangan dan bertemu dengan Ari diteras .

            " Hai ri , kamu nyantai kayaknya (Sambil duduk disamping Ari dan melepas sepatunya )"

            " Kamu kok wangi kali Ra , wangi parfum nya terasa kali , biasanya dulu , kau bilang samaku , kau gak suka pakai parfum "

            " Itukan dulu Ri , sekarang udah beda "

            " Iyasih , kamu kenapa murung gitu, gak biasanya "

            " Gapapa kok , aku masuk dulu ya , Mau mandi terus istirahat (Sambil masuk kerumah)"

 

Sikap Ara pada Malam itu sedikit membingungkan Ari . Setelah selesai makan malam , Ari melihat Ara berada diteras rumah sambil memandangi Layar HPnya , aku perlahan mendatangi Ara dan mencoba memberikannya satu senyuman .

            "Raa ..(Sapa Ari sambil duduk disebelah Ara) "

            " Ehh Ari (Buru-buru mematikan ponselnya dan Seperti mengusap airmatanya)"

            " Kamu kenapa ? kek baru nangis gitu . Ada masalah sama pacar mu ? "

            " Gak kok , gak ada masalah apa - apa , aku cuma terharu aja "

            " Kemarin , pas aku mau pulang , aku berpapasan sama Rian dan aku melihat kalian berdua ngobrol , sebelum akhirnya, kamu masuk dan kelihatannya kalian lagi ada Masalah "

            " Enggak kok Ri , gapapa , kamu gausah khawatir , Dia pria baik - baik kok , kan kamu pernah bilang kalau dia baik , udah kasih aku kerjaan "

            " Iyasih , kamu enak ya , dari SMA , aku lihat  , kamu udah bisa pacaran "

            " haa ? SMA ? Kamu darimana tahu ?"

            " Aku lihat di akun Facebook kamu , yang udah kamu tinggalin selama 2 tahun"

            " (Tertawa Kecil) oh itu , iya , itu akun pertama aku pas baru belajar buat facebook , dan sekarang , aku udah lupa passwordnya (Tertawa) mangkanya gabisa dibuka lagi "

            " Oalaaa pantesan , jadi sekarang facebook kamu apa ? "

            " Aku gak pakai sosial media lagi , Paling juga Whatsapp , dah itu doang ."

            " Iya ya , aku tuh nyari Facebookmu karena aku pingin tahu keberadaan kamu di medan . Aku sempat kesekolah SMA mu , trus kata orang itu , kamu pintar , jadi juara dikelas , dan aku dikasih alamat Ayu ting-ting "

            " Alamat ayu ting-ting ?! (Tanya Ara heran )"

            " Iya , alamat Palsu , ternyata kamu gak tinggal dirumah itu lagii "

            " (Sontak Ara tertawa terbahak bahak seakan akan belum pernah tertawa sebelumnya) lucu kali beneran sumpah ! kamu kok bisa seniat itu sih nyariin aku di medan ?"

            " Karena , aku udah rindu buat kita ngabisin waktu sama - sama lagi dan , akhirnya aku menemukanmu "

            " (Tertawa kecil) asekk , ke lirik lagu tuh (Bernyanyi kemudian diikuti Ari yang ikut bernyanyi juga) "

 

            Malam itu , Ari berhasil menghibur Ara yang sedang bersedih . Dan momen itu , menjadi momen yang kembali terulang , saat masa Ara masih kecil dan menangis . kemudian datanglah Ari dan menghibur Ara sambil bernyanyi . 



BAGIAN 4 : HAL YANG TIDAK DIKETAHUI

            Selama seminggu penuh , Ara terus masuk kerja bahkan di hari minggupun , Ara tetap bekerja . Hal ini membuat Ari sulit untuk bertemu dan mengajak Ara jalan - jalan .

            " Kau itu ngebet kali sama si Ara , hati - hati loh , dia udah punya pacar (Kata topan) "

            " Tapi fillingku , pacarnya itu gak baik sama dia . buktinya dia gak pernah senyum pas jalan sama pacarnya , ujung2 nya harus aku yang buat dia senyum "

            " Darimana kau tahu dia gak senyum pas jalan sama pacarnya ? kau ikuti ya ?"

            " Enggak juga , aku kan udah kenal Ara dari kecil . Aku tahu sifat dan gerak geriknya kalau dia lagi sedih dan senang "

            " Kayaknya kalian memang punya ikatan yang spesial ya Ri , lebih baik , kalau suka sama Ara , utarakan aja langsung Perasaanmu sebelum terlambat "

            " Dia masih punya pacar , lagian aku masih fokus kuliah kok , Eh , ngomong2 soal kuliah , Hari ini dosen datang jam berapa ? (Tanya Ari) "

            " Jam 1 Ri "

            " ini jam berapa ?"                                    

            "(BERTERIAK BERSAMAAN) JAM 12!!"

            "Bab* kau pannn , sibuk kau bertanya , lupa jam jadinya (Sambil berlari mengambil Handuk)"

            " Kau induk bab* , bisa pula lupa jam (Berlari mengambil handuk)"

(Berlomba lari dengan Ari sampai kedepan pintu Kamar mandi , dan Ari pemenangnya)

            " WOEEYY !! BUJANG !! AKU DELUAN WOEYY !!! "

            " CEMANA PAN UDAH TELANJANG AKUU !! TUNGGULAH (Kata ari dari dalam kamar mandi) "

 

            Hari ini, Ari mulai mempersiapkan diri untuk memulai mengerjakan beberapa tugas kuliah . Hari ini dia datang ke kampus untuk menjumpai dosen , dan menanyakan beberapa Tugas yang tidak dia mengerti . Selepas dari kuliah , Ari dan topan memutuskan untuk langsung pulang agar bisa cepat mengerjai tugas kuliah .

            " Pan pan , bentar pan , aku beli paket data dulu , biar bisa nanti malam aku ngerjain dikosan (Kata Ari sambil menuju tempat beli paket data)"

            " Woey ngapain , udah ngerjain dirumah aku aja (Kata topan)"

Saat Ari hendak menyebrang , Ari perlahan berhenti ditengah jalan karena melihat Ara ada disebrang jalan . Tapi , hal yang membuatnya menghentikan langkahnya adalah , Penampilan Ara yang begitu membuka Aurat . Saat itu Ara memakai Rok mini kemudian atasannya memakai kaos ketat dan duduk disebelah seorang pria sambil memegang beberapa botol Parfum . Berhentinya Ari ditengah jalan membuat dia dalam bahaya . Sebuah mobil sedan Mengklakson panjang dan berusaha mengerem , seketika Topan langsung mendorong dan ikut bersamaan ke trotar pembatas jalan . Sontak kejadian itu menjadi pusat perhatian warga sekitar , termasuk Ara yang sadar akan kehadiran Ari . Ara langsung memasukkan kembali barang - barangnya dan mencoba untuk menghindar dari Ari .

            "Araaa , tunggu Araa !! Araa !! (Berhasil menggapai tangan Ara) "

            " Kamu kenapa ? Kamu kok ada dijalanan kek gini ? dandan seperti ini ? kamu gak kerja , hah ? (Tanya Ari kepada Ara, namun Ara cuman diam saja) "

            " Kamu kenapa diam Ara ? Jawab dulu pertanyaan aku !!"

            " Aku LAGI KERJAA ARI , INI KERJAAN AKU !! "

            " Tapi , tapi kau bilang kau kerja jadi Administrasi di Swalayan , trus ini apa?"

            " Aku bohong sama kamu . udah ? aku bohong soal ini ! "

            " Kenapa ? kenapa kau bohongi aku ? "

            " KARENA KAMU PASTI BAKAL CERITA KE MAMA SAMA PAPAKU KALAU AKU KERJAA KAYAK BEGINI ! MEREKA GAK SUKA AKU KERJA SEPERTI INI! MANGKANYA AKU BOHONG SAMA KAMU ! (Mulai meneteskan Airmata) "

Perdebatan Ari dan Ara membuat perhatian banyak Orang . Topan yang tahu keadaan tersebut berusaha membubarkan orang - orang disekitar . Rian , pacar Ara datang dan menegur Ari yang memarahi Ara .

            " Eh bro , santai dong . kerjaan dia juga Halal , gak harus marah2 gitu (Kata Rian)"

            " Eh kau diam situ ! gak ada urusan aku sama kau ! kau bukan pacar yang baik buat Ara , kau suruh dandan seperti ini ?  BUAT APA ? Mau coba berbuat maksiat kau ?!"

            " Bah , anak kampungan kali , baru pertama kali lihat Cewek dandan kek gini ya ?! "

 

            Ungkapan tersebut membuat Ari begitu marah dan mencoba memukul rian . namun Ara mencoba melerai , begitu juga dengan Topan . Ara kemudian menyingkirkan Rian dari jalanan , kemudian mereka pergi menaiki mobil . Topan dan Ari kemudian pulang kerumah masing - masing . Setelah menyelesaikan Tugas , ari mengambil HPnya dan menghubungi mamaknya .

            " (Telfon tersambung) Halo ri , "

            " Halo mak , mamak udah tidur ya ?"

            " Belum kok Ri , bapakmu masih main catur sama tulangmu . gak bisa mamak biarin , kalo mamak tidur , pigi pula nanti orangtu ke lapo tuak"

            " (Tertawa kecil) yaudala mak , mak , mamak masih ingat Ara gak mak ?"

            " Ara ? Ara trinita ? iyaa , masih ingat . aduhh gimana , ada ari jumpa sama Ara disana ?"

            " ada mak , kami udah saling jumpa "

            " aduhh , rindu kali lah mamak nengok dia sekarang . kek mana dia sekarang disana Ri ? "

            " Dia kerja jadi Sales parfum , dan pakaiannya minim kali Mak . Aku gasuka nengok dia pake pakaian minim gitu mak . Karena dari kecil aku gak pernah nengok dia pakai pakaian minim . dia bohongi aku , katanya supaya gak kukasih tau sama mamaknya , padahalkan bisanya aku cari kerja yang bagus untuk dia kalo dia perlu . Memang keluarganya saat ini lagi berusaha buat stabilkan keuangan mereka mak , tapi aku gak suka dengan cara Ara gitu mak " (Ungkap kekesalan Ari kepada mamaknya)"

            " Ri , dengerin mamak . Sebenarnya , Ara menggunakan Pakaian minim , itu bukan karena kemauannya sendiri . Tapi dia lakuin itu , karena memang standar managementnya seperti itu . mungkin untuk menarik minat pelanggan untuk membeli . Mamak tahu , Ari berusaha melindungi Ara dari laki - laki yang bisa saja berbuat jahat sama dia . Tapi , Ara saat ini sudah besar dan dia tahu harus berbuat apa . Ari jangan anggap Ara sebagai anak kecil lagi . Jangan langsung mengecilkan pekerjaan yang sedang dia lakukan sekarang , karena apapun itu yang dia lakukan , Pasti ada niat baik didalam hatinya untuk itu . Kamu bilang , keluarganya sedang sulit . berarti , Ara sangat sayang sama keluarganya , sehingga dia mencari pekerjaan , yang padahal seharusnya dia kuliah . Dia lebih membuang kuliahnya ketimbang harus kehilangan Segalanya dari keluarganya. jadi , mamak saranin , janganlah kamu Marahin dia . Selagi pekerjaan itu halal , kamu gak perlu marahin dia ya"

            Ucapan ibu Ari membuat Ari terdiam sejenak dan memahami apa yang dikatakan ibunya tersebut . Ari merasa tindakannya tadi terlalu berlebihan , karena memang sebelumnya juga dia tidak pernah melihat Ara seperti itu . Ari memberi waktu beberapa hari ,dan kemudian mencoba untuk mendatangi Ara dirumahnya . Ketika sampai dirumah Ara , terlihat Ara sedang menyapu dihalaman , dan kedatangan Ari membuat Ara berusaha menghindar .

            " Ara , ara , tunggu Ara (Sambil mencoba mengejar Ara , dan Ari berhasil menggapai Tangan Ara)

            Tak disangka , Ara langsung balik dan memeluk Ari dan mulai Menangis . Tangisannya tak dapat tertahankan dan dicurahkannya didalam pelukan Ari . Ari kemudian mencoba menenangkan Ara yang dimana tangisannya semakin menjadi

            " Ku , kuu minta maaf Ri (berbicara terbata bata karena tangisannya) Aku minta maaf karena udah bohongin kamu , plis kamu jangan marah lagi sama aku (Tetap memeluk Ari sambil menangis)"

            " Udah , udah , ni aku marah lagi ni kalo kamu gak berhenti nangis "

            " (Tangisannya mulai mereda) kamu , gak marah lagi kan Ri ?"

            " Enggak kok , kedatangan aku kesini bukan untuk marahin kamu "

            (Tangisan Ara mulai berhenti dan Ari kesempatan Merayu Ara)

            " Kamu nangis aja masih cantik , apa mau kupeluk lagi ? (Ari mencoba mendekap Ara namun Ara menghindar sambil tersenyum dan beranjak duduk di teras)"

 

            Ara kemudian menjelaskan semuanya kepada Ari . Ara bekerja sebagai Sales Parfum karena itu satu - satunya pekerjaan yang ada untuk membantu keuangan keluarga . Selama ini , dia berdandan sopan , tapi kemudian mengganti bajunya dirumah temannya kemudian pergi menjadi sales. Ara tidak mengetahui Ari kuliah disekitaran tempat yang sering dikunjungi Ara , namun mereka tidak pernah jumpa dan hanya kemarin lah pertama kalinya mereka jumpa dengan kondisi seperti itu .

            " Yauda , kalo kamu memang mau bantu keuangan keluarga dan cuma itu satu - satunya pekerjaan kamu , aku izinkan kok , selama itu baik buat kamu dan keluarga (Kata Ari)"

            " Aku udah gak kerja lagi Ri . ini bukan salahmu kok . Aku memang sadar , aku gak cocok jadi Sales seperti itu . Aku memutuskan untuk berhenti dan aku udah putus dengan Rian "

            " Putus ? "

            " Iya putus , semalam aku langsung mutusin dia dan Aku keluar dari pekerjaanku"

 

            Ari langsung deg-degan karena mengingat apa yang dibilang Topan kemarin . kalo kau suka sama Ara , lebih baik utarakan langsung sebelum terlambat

            " Emm Ra , aku mau ngomong sesuatu sama kamu "

            " Apatuh Ri ?"

            " Sebenarnya , Akuu , akuu itu ..."

 

(Tiba - tiba HP Ara berbunyi)

            " Eh bentar - bentar , ada telfon dari mama , Halo ma .. (pergi melanjutkan telfon kedalam rumah )"

            Bangke lah . disaat saat seperti ini aja ada gangguan Ungkap Ari dalam Hati .



BAGIAN 5 : KEBAHAGIAAN YANG TAK KUNJUNG DATANG

            Setelah Ara tidak bekerja lagi . dia memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama Ari . Kondisi keuangan keluarga Ara mulai bangkit setelah ada kestabilan dari proyek Ayahnya ara . Hal itu membuat Ara senang dan berdoa dan mengucap syukur setiap hari . Suatu ketika , Ara dan Ari jalan - jalan berduaan menghabiskan waktu . Ari kebetulan punya banyak waktu diakhir pekan karena tidak ada kunjungan dari kampung , sehingga bisa menemani Ara . Ara begitu senang karena bisa berduaan kembali dengan Ari , sahabatnya sedari kecil , sampai lupa , mereka saat ini sudah Remaja , dan Ara juga sampai tidak sadar , kalau didalam hati yang terdalam , Ari Jatuh cinta kepada Ara . Namun , Ari masih enggan untuk mengungkapkannya . Ini masih terlalu dini pikirnya . Mungkin suatu saat nanti , akan ada waktu aku bisa mengungkapkan perasaanku ini . Setelah melalui hari yang cukup panjang , hingga menjelang malam , Ara dan Ari masih saja Jalan berduaan .

            (Beristirahat sejenak di bangku Taman , Lapangan Merdeka)

            " Yuk kita duduk dulu Ra , udah capek kesana kemari , nanti habis istirahat baru kita pulang (Kata Ari sambil duduk) "

            " Haa lemahh , masa kalah ma cewe . tapi iya sih , aku juga capek (Tertawa kecil kemudian duduk) "

            " Kamu senang gak hari ini aku ajak jalan - jalan ? (Kata Ari) "

            " Yah , seneng kok , aku jadi bisa lupain masalah - masalah yang lalu . terus aku jadi bisa melepas rindu deh , main sama kamu , kek waktu kita kecil dulu (Tersenyum melihat Ari) "

            " Aku juga seneng , kalo kamu seneng hari ini , tapi , kita bukan anak kecil lagi loh Ra . kita udah beranjak Dewasa . apa orangtua kamu gak marah , kalo aku ajak jalan - jalan sampai malam begini ?"

            " Heh , orangtuaku , itu orangtua kamu juga , begitu juga sebaliknya , jadi kamu gausah takut dehh "

            " Ah masa ? berarti kalo aku bilang TEGUH , aku ngejek nama bapak aku sendiri dong ? (Celetuk Ari berusaha bercanda dengan Ara) "

            " (Tertawa dan berusaha menggelitik Ari) Apaan sih , nihh ! Rasainn nihhh ! ( Larut dalam canda dan tawa namun tiba - tiba ponsel Ara berdering ) "

            " Eh bentar - bentar , Mama Nelfon , (Angkat telfon) Halo maa .. (Berjalan sedikit menjauh dari Ari) "

            Ari kemudian berusaha menjahili Ara dari belakang , namun semakin panjang percakapan , Ara memberhentikan tingkah Ari dengan memegang tangan Ari sangat erat dan matanya berkaca - kaca . Ara langsung menarik tangan Ari , dan bergegas ke tempat Parkir .

            " Ayo Ri cepaatt , papaku masuk rumah sakit , gak sadarkan diri ! aku pengen cepat kesana ! ( Menarik baju Ari supaya mempercepat pergerakan Ari) "

            Selama perjalanan , Ara begitu cemas , dan mulai meneteskan air mata . Ari berusaha menenangkan Ara supaya tidak menangis . Sesampainya di Rumah sakit , Ara dan Ari langsung menuju ruang ICU . disana sudah ada mamanya Ara dan mereka larut dalam kesedihan sambil melihat papanya Ara terbaring tidak sadarkan diri didalam Ruang ICU . Ari merasa prihatin dengan keadaan Papanya Ara . dan setelah beberapa menit kemudian , Dokter keluar dan menjelaskan apa yang terjadi dan Apa yang harus dilakukan . Papanya Ara harus segera dioperasi . keadaannya saat ini sedang koma , dan waktu yang diperlukan tidaklah banyak . Ara dan ibunya terdiam sejenak dan mengatakan Lakukanlah yang terbaik dok , kami akan segera memikirkan administrasinya . Seketika Ari langsung tidak berdaya , dan merasa bersalah . Seandainya kemarin dia tidak memarahi Ara , pasti saat ini Ara masih bisa bekerja untuk menambah kekurangan biaya . Hari sudah hampir larut malam . ibu Ara kemudian menyarankan Ari untuk pulang saja dan bisa berkunjung besok lagi . Kemudian Ara mengantar Ari sampai di depan rumah sakit .

            " Ra , maafkan aku ya , aku , gak seharusnya langsung menjudge kamu saat kamu jadi Sales . kalo seandainya kita gak ketemu saat itu , pasti kamu bisa kerja besok dan mencari uang untuk biaya tambahan operasi ayah kamu (Kata Ari) "

            " Kamu gak perlu minta maaf dan menyalahkan situasi kemarin . seharusnya gak kamu ingatkan aku soal itu lagi . cukup saat ini aku sedih karena Ayahku kembali sakit . dan aku gatau apakah mama punya pinjaman atau cukup uang untuk biaya rumah sakit , tapi yang jelas , kamu gak usah khawatir Ri , kamu pulang aja (Sambil meninggalkan Ari didepan rumah sakit) "

 

            Keesokan harinya , Ara pergi kerumah temannya untuk mencoba menanyakan , apakah ada pinjaman uang atau pekerjaan yang bisa dia lakukan demi mendapatkan tambahan biaya rumah sakit . Mulai dari pagi hingga hampir menjelang sore , teman - temannya juga tidak bisa menolongnya . Ara sudah putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa . dia berfikir Kenapa sering sekali Kesedihan datang kedalam hidupnya . Akhirnya , Ara memutuskan untuk pulang dan kembali mencari pekerjaan besok . Saat sedang menunggu dihalte , ada seorang laki - laki yang duduk disebelahnya . Tak lama kemudian , Laki - laki tersebut menegurnya .

            " Hei permisi , kamu lagi mau cari kerjaan ya ? (Kata pria tersebut) "

            " Eh iya bang , aku lagi cari kerja buat bantu keluarga (Jawab Ara)"

            " Emm begini , saya Romi , saya ada lowongan pekerjaan buat kamu , gak terlalu mewah sih , hanya sebagai pelayan cafe di dekat sini "

            " Wah , beneran bang ? aku mau kok bang , boleh ya saya ambil kerjanya "

            " Ya boleh kok , kalau soal gaji kamu tenang aja , dicafe ini , kamu bisa dapat gaji lebih dulu , baru kerja , bagaimana ? "

            " (Tersenyum bahagia) iya bang aku mau , aku bisa kok jadi pelayan cafe "

            " Bagus , ini kartu nama aku , besok kita jumpa di alamat ini , kalau kamu sudah sampai , tinggal telfon aku "

 

            Ara begitu bahagia saat itu karena perjuangannya tidak sia - sia pada saat itu . Malamnya , Ara sempat akan mengasihtahu Ari , namun niat tersebut diurungkannya karena pasti Ari bakalan banyak komentar soal pekerjaannya tersebut . Ara berharap , mudah-mudahan pekerjaan barunya tersebut bisa menjadi berkah bagi keluarganya .



BAGIAN 6 : TERPAKSA HARUS DILAKUKAN

            Pada hari ini , Ara akan berjumpa dengan romi . Ara langsung berpamitan dengan ibu dari rumah sakit dan langsung menuju cafe tempat romi bekerja . Sesampainya disana , Ara menghubungi nomor yang tertera di kartu nama yang diberikan romi kemarin , dan tak berlangsung lama , akhirnya mereka berjumpa didalam cafe .

            “ Eh , kamu yang dihalte kemarin kan ? (Tanya romi ) “

            “ Iya , yang kemarin abang tawarin kerja (Tertawa kecil) “

            “ Ya ya , aku ingat , ayo duduk dulu (Mengajak Ara duduk)”

            “ jadi , ini cafe nya ya bang ? (Tanya Ara ) “

            “ Iya , ini cafenya , buka 24 jam , tapi tenang aja , kamu gak usah khawatir , karena pegawai perempuan gak akan dapat shift malam . ada 3 lantai , dan masing – masing lantai , ada live musicnya tiap weekend , jadi , gimana ? tetap mau bekerja disini ? “

            “ Iya bang , dengan senang hati (Tersenyum kepada Romi) “

            Ara akhirnya menerima pekerjaan menjadi pelayan cafe dan langsung mendapatkan gaji pertamanya . Gajinya tersebut langsung dia tabung , namun belum cukup untuk membiayai operasi ayahnya . Sekitar seminggu Ara menjalankan tugasnya , dia cukup nyaman dengan profesinya saat ini . Pakaian yang dia pakai boleh bebas , dan tidak harus membuka Auratnya . Diam diam , ternyata Romi mencoba mendekati Ara . Mereka berdua akhirnya dekat dan menjalin hubungan Asmara .

 

            seminggu menjalin Asmara dengan Romi , Ara sangat senang dan terbantu atas apa yang dilakukan Romi kepadanya . Rasa kesepian Ara mulai terobati dengan kehadiran Romi . Berbanding terbalik dengan kondisi Ari saat ini , Ari sangat kesepian dan Ara mulai jarang menghubungi atau sekedar chatting bersama Ari .

            (Dirumah Topan)

            “ Pan , Aku mulai curiga sama Ara , apa dia saat ini udah punya pacar baru ya ?”

            “ Kaupun lama kali nembak dia . ya kalo udah diambil orang , mana berani kau nembaknya lagi “

            “ Bukan gitu bod*t , aku kemarin udah mau nembak dia , cuman ditelfon pula sama mamaknya . Tapi , dia pasti senang kok dengan apa yang udah kita lakukan kemarin “

            “ Kira – kira cukup gak ya ? “

            “ Tenang aja , pasti cukup kok (Kata Ari sambil memandang foto Ara di Wallpaper HPNya “

 

            seminggu tidak pernah berjumpa , akhirnya Ari bertekad untuk menemui Ara langsung kerumah Sakit . Saat tiba dirumah sakit , ternyata hanya ada ibu Ara disana . Ibunda Ara akhirnya menceritakan kalau Ara sudah mendapat kerja menjadi seorang pelayan dicafe, dan saat ini gaji yang dia terima langsung ditabungnya untuk biaya Operasi ayahnya. Ari sebenarnya ingin langsung bertemu dengan Ara dan membicarakan sesuatu kepada Ara , namun kesempatannya saat itu belum terwujud . Sementara itu , Ara sedang bekerja di cafe , kemudian Ara dipanggil romi yang sedang menunggu didepan Cafe .

            “ Hai sayang , ada apa ? (Tanya Ara setelah keluar dari Cafe) “

            “ Hei , gimana ? lancar kerjanya hari ini ?( Tanya Romi) “

            “ Lancar dong , cinta kamu aja yang gak lancar hari ini sama aku (Tertawa kecil) “

            “ (Tertawa kecil) bisa aja kamu , eh gini , kamu kan udah seminggu lebih kerja di Cafe ini . dan , kamu basic kerjanya dilantai 1 dan 2 doang . nah , kemarin , ada pelayan cafe yang melayani di lantai 3 barusan dipecat sama bos , jadi dilantai 3 , kekurangan orang . jadi , kamu aku pindahin dulu untuk sementara jadi pelayan di lantai 3 , dan nanti kalau sudah ada yang melamar lagi , bakalan aku pindahin lagi kamu kok ke lantai 1 dan 2 (Kata romi) “

            “ Emm , emang lantai 3 itu tempat apa ya ? maklum lah ya , untuk kelantai 3 aja , ada pintunya , terus gabisa sembarangan orang masuk kelantai 3 “

            “ lantai 3 sama kok , sama kok kayak lantai 1 sama lantai 2 , cuman , ya gitu, lantai 3 tempat tamu VIP , punya keistimewaan , tapi tetap sama kok pelayanannya , kamu gak usah takut . lagian , di lantai 3 , kamu bisa dapat uang tip lebih banyak loh ”

            “ Ah yang bener ? yaudadeh , besok kan aku mulai kerjanya ? “

            “ Nah gitu dong , yauda , sebagai ucapan terima kasih , ntar malem kita jalan – jalan , oke ? “

            “ Okedeh (sambil menggandeng tangan Romi) “

 

            Pekerjaan dilantai 3 masih misterius dan menjadi pertanyaan didalam lubuk hati Ara . namun , dia percaya pada Romi , dan yakin kalau romi gak bakalan nyakitin dia . Setelah pulang jalan – jalan bersama Romi , Ara langsung pergi kerumah sakit dan akan bergiliran menjaga Ayahnya dirumah sakit . Ibunda Ara juga memberitahu kalau tadi siang , Ari datang berkunjung dan menanyakan Kabar dirinya . Ara langsung terdiam dan tidak melanjutkan pembicaraan itu . Sebenarnya , Ara rindu dan kangen bermain bersama Ari kembali , namun , suasana hatinya saat ini hanya tertuju pada Ayahnya yang terbaring dirumah sakit .

            Keesokan harinya , Ara akan memulai pekerjaan di Lantai 3 . namun , jam shiftnya berbeda seperti biasanya . dia masuk pukul 5 sore , sampai jam 12 malam . namun ara tetap menerimanya , karena dia masih butuh pekerjaan . Sesampainya dicafe , Ara diajak romi menuju lantai 3 . Dan , betapa terkejutnya Ara , ketika sampai dilantai 3 . Ternyata , dilantai 3 tersebut , banyak wanita – wanita penggoda dengan pakaian seksi , dan begitu membuka Auratnya . ditambah lagi , banyak Pria – pria dengan badan yang sangat besar , sampai bisa memeluk 3 orang wanita sekaligus didalam pelukannya . Mengantisipasi Ara kabur , Romi langsung menggenggam tangan Ara dan membisikan sesuatu .

            “ Kamu boleh terkejut dengan apa yang ada di lantai 3 ini . tapi , aku kasih 1 hal sama kamu , kamu akan tetap jadi pelayan yang mengantarkan makanan atau minuman. Tapi , aku kasih saran sama kamu . kalo ada pria yang membelai mu , jangan kau marah , atau kau tepis tangannya , karena besok , kau gak akan bisa hidup enak lagi , dan percayalah , kau gak akan dapatkan uang untuk biaya operasi ayahmu , mengerti ?”

            Ara hanya bisa terdiam dan mengeluarkan sedikit Airmata .

            “ Airmatamu tidak berguna disini , oke ? sekarang , kamu boleh kerja sesuai shift , dan oh iya aku lupa memberitahu satu hal . untuk weekend , kamu pulang 1 jam lebih lama dari biasanya (Sambil beranjak pergi) “

 

            Ara hanya bisa terdiam dan mengikuti semua Arahan romi . Sebenarnya , Ara tidak akan tahu bagaimana dia akan bertahan dalam kondisi seperti ini , tapi harus dia lakukan , demi untuk membiayai keluarganya .



BAGIAN 7 : KITA SUDAH BESAR , BUKAN ANAK KECIL LAGI

            Pekerjaan baru Ara membuatnya merasa tidak nyaman , namun hal itu harus dilakukannya , demi mendapatkan tambahan uang agar melunasi biaya operasi Ayahnya . Sementara itu , ayahnya sudah 2 minggu lamanya terbaring koma . Ibunda Ara hanya bisa berharap dan berdoa , semoga masih ada kebaikan Tuhan diberikan kepada mereka . Ari sering menjenguk ayahnya Ara , namun dia bukan hanya sekedar menjenguk , tapi juga ingin bertemu dengan Ara. Ibunda Ara pernah bilang , kalau Ara harus kerja Ekstra untuk bisa dapat uang tambahan dari kerjanya jadi pelayan cafe . Ari mencoba mencari tahu , dicafe mana Ara kerja . Keesokan Harinya , Ari mencoba menunggu Ara pulang didepan rumah sakit . Awalnya , Ari menunggu di lobby rumah sakit , namun karena Ara tak kunjung datang , Ari mencari kedai kopi diluar . Saat sedang memesan 1 gelas kopi , Ari melihat sebuah mobil berhenti di depan rumah sakit , dan ternyata yang turun adalah Ara . Ara kemudian masuk kedalam rumah sakit , sementara Mobil tersebut beranjak pergi. Dengan sigap , Ari mulai mengikuti mobil tersebut menggunakan keretanya . tak berselang lama , ternyata Mobil tersebut berhenti didepan sebuah Minimarket 24 jam . Keluarlah seorang pria dan masuk kedalam minimarket. Ari langsung memarkirkan keretanya , dan menunggu pria tersebut keluar .

            (Romi keluar dari minimarket)

            “ Permisi , boleh aku bicara sebentar ? (Kata Ari kepada Romi) “

            “ Ya ? boleh , silahkan saja . (Kata romi) “

            “ Aku Ari , temennya Ara. Aku sebelumnya melihat kau mengantar Ara kerumah sakit. Apa kau satu kerja dengannya ? “

            “ Aku adalah Managernya , sekaligus pacarnya saat ini , ya tadi dia pulang kerja , jadi aku antarin , dan dia minta antar kerumah sakit “

            “ (Darah didalam tubuh Ari mulai mendesir mendengar Romi ternyata adalah pacar barunya Ara) emm , boleh saya tahu Ara kerja dimana ? Saya temennya , dan mungkin saya bisa berkunjung suatu hari nanti “

            “ Waow , temennya Ara ya , saya tidak pernah mendengar kalau dia punya teman laki – laki , Saya pernah bertanya pada dia , tapi dia bilang tidak ada , tapi ya aku tidak akan memperpanjang itu , ini kartu namaku (memberikan kartu nama) disitu sudah tercantum Nama cafenya dan Alamat cafenya . Silahkan berkunjung , Ara pasti senang (Sambil masuk kedalam mobil dan beranjak Pergi) “

            Apa maksud dari perkataan pria tadi ? Pria tersebut pernah bertanya pada Ara , apakah Ara punya teman pria , tapi Ara malah menjawab tidak Ada . Apa yang terjadi pada Ara . mengapa dia tidak mengakuiku , begitulah hal tersebut terus berputar didalam pikiran Ari. Ini tidak bisa dibiarkan , harus aku selidiki segera Ungkap ari dalam hatinya .

 

            Keesokan harinya , Ari mengajak Topan untuk mengunjungi Kafe tempat Ara bekerja. Mereka sengaja datang malam , agar mengetahui gerak gerik Ara didalam cafe tersebut. Awalnya , mereka hanya berdiam di lantai 1 , namun Ari melihat ada tangga menuju lantai 2 .

            “ Pan , kau tunggu disini , aku akan naik kelantai 2 , siapa tahu dia ada disana , kalau kau lihat dia , langsung telfon aku ya (Kata Ari sambil beranjak pergi) “

            Topanpun meng-iyakan rencana Ari dan langsung beranjak kelantai 2. Ternyata dilantai 2 juga sama , Ari tidak melihat pergerakan Ara. Apa dia gak masuk kerja ya pikir Ari . Namun , Ari kembali tertuju kepada 1 pintu , yang mana pintu tersebut menuju kelantai 3. Ari kemudian masuk , dan terkejut ternyata ada tangga lagi . Diapun perlahan menaiki tangga dan sampai diujung tangga ada seorang Pria berpakaian rapi .

            “ Permisi bang , mana tiket VIP nya ? (Kata pria tersebut)”

            “(Ari terkejut dan panik karena tidak punya tiket tersebut , namun tiba – tiba seseorang dari belakang menepuk pundaknya)”

            “ Hei bro , lupa bawa tiket ya ?(Kata pria tersebut)”

            “Eh , i..iya aku lupa (Kata Ari) “

            “ Memang sih , cafe ini terlalu ribet , macem kayak pigi ke bioskop aja yang harus ada tiketnya , aku pernah juga kek kau , tapi tenang aja , aku ada 2 tiket , kau bisa ambil 1 tiketku ini , harusnya ini punya temenku , tapi dia gak bisa datang “

            “ (Ari mulai bingung dan sedikit gugup)”

            “ Heh , udah ambil aja , untuk bayaran itu bisa belakangan , mumpung aku lagi baik nih”

            “ Eh , oke aku ambil (Kata Ari) “

            Ari kemudian dirangkul oleh Pria tersebut dan masuk kedalam ruangan di lantai 3. Alangkah terkejutnya Ari melihat banyak Wanita – wanita seksi yang membuatnya merinding dan detak jantungnya begitu cepat. Pria tersebut mengajaknya duduk disebuah bangku agak kepinggir , dan mereka langsung didatangi 2 wanita yang memakai pakaian seksi . Ari tidak bisa bicara dan begitu gugup karena tubuhnya sedang diraba oleh wanita tersebut .

            “ Heh bro , santai ajaa , nikmatin , gausah gugup , kalok mau pegang , pegang aja , dia juga suka kok digituin (Kata pria disamping Ari) “

            “ (Ari langsung merubah logatnya) Sori bro , aku masih lapar jadi belum bergairah (Sambil tertawa) “:

            “ Okeee bro , kita pesan makan sekarang “

            Ari hampir saja terbawa suasana didalam cafe tersebut , hingga akhirnya , tatapannya tertuju pada seorang wanita disebrang tempat dia duduk , dan ternyata itu Ara. Seketika seperti waktu berhenti berputar. Suara orang – orang disekitar tidak terdengar dan hanya fokus pada Ara. Ara memberikan makanan pada seorang pria di ujung sana , dan tidak disangka , Tangan Ara ditarik pria tersebut dan Ara duduk didalam Pangkuan pria tersebut sambil rambutnya dibelai . Ara terlihat tersenyum dan menikmati Hal tersebut . Kemudian ,datang kembali seorang pria duduk diujung sana mencoba berbagi keindahan tubuh Ara. Emosi dan kemarahan Ari hampir memuncak namun tiba – tiba pria disebelahnya menepuk pundaknya lagi .

            “ Heh bro , lu liatin siapa sih ? Ohh pria diujung sana itu ? (Kata Pria disamping Ari) “

            “ Iya , aku kenal dia (Kata Ari) “

            “ Wah bagus dong kalau gitu , Biar kau tahu ya , dia itu Mucikari dikafe ini “

            “ Mucikari ? apa itu ? “

            “ Mucikari itu , Orang yang menjual , atau menjajakan Wanita pilihan kepada Pria seperti kita ini , jadi kau kalo mau enak – enak malam ini , tinggal tanya aja sama dia , ada yang bisa dipake “

            Pernyataan pria tersebut sontak membuat Ari tekejut dan tidak menyangka bahwa pekerjaan Ara lebih buruk dari sebelumnya . Ari pun beranjak pergi dari cafe tersebut agar emosi nya tidak melunjak lebih besar lagi . Ari lebih memilih waktu yang tepat untuk menegur Ara dengan baik – baik .

 

            Keesokan harinya , Ari menunggu sosok Ara keluar dari rumahnya untuk berangkat kerja . dan tak berselang lama , Ara keluar dan terkejut melihat Ari sudah ada didepan pintu gerbangnya .

            “ Ngapain kamu disini ? (Kata Ara kepada Ari) “

            “ Kau mau kemana ? (tanya Ari)”

            “ Ya mau kerjalah (Ara Sambil membuka pagar dan akan langsung pergi) ..”

            “ Berhenti ! Aku tahu apa yang kau kerjakan diluar sana ! “

            “ (Ara terdiam heran) “

            “ Apa yang ada didalam pikiranmu ?! kau mau merusak diri kau sendiri hah ? Dipangku Pria lain , dibelai sama Pria yang gak jelas identitasnya , KEMANA HARGA DIRIMU ?! (Bentak Ari kepada Ara)”

“ Stop ri , jangan bentak aku (Mulai menunduk dan meneteskan air mata)”

            “ Gara – gara pekerjaan itu , kau BERUBAH RA! Ini jauh lebih buruk dari yang aku bayangkan! Mau kau apa RA ? HAH ? Itu bukan pekerjaanmu ! Selanjutnya apa ? Keperawananmu yang bakal dijual ! kau tahu , Pria yang jadi pacarmu itu seorang MUCIKARI!”

            “STOPP RI , STOPP !! PLIS , Plis Ri , jangan bentak aku seperti ini (Mulai menangis) Semua aja ! Semua aja , apa yang aku kerjakan KAU RENDAHKAN AKU ! Kau hina aku dan tidak pernah setuju dengan Apa yang aku kerjakan . Seolah olah SEMUA SALAH DIMATAMU RI !! . KAU HANYA BISA MENCERAMAHI AKU SEPERTI INI , Trus apa SOLUSINYA ?! APAAA? (Tangisannya mulai menjadi) . TRUS SEMUA PRIA YANG DEKAT SAMA AKU KAMU JELEK-JELEKIN didepan AKU , DAN INI LEBIH PARAH . KAU FIKIR KAU SUDAH SEMPURNA HAH?! KAU FIKIR KAU UDAH HEBAT ?! KITA BUKAN ANAK KECIL LAGI RI , KITA SUDAH DEWASA , Kau pernah bilang begitu sama Aku ! sudah cukuplah Ri. Mulai sekarang , Aku gak mau lihat wajahmu yang SOK ITU ! (Sambil beranjak pergi) “

            Ari terdiam dan tidak menyangka akan berakhir seperti ini . Ari merasa dia terlalu tersulut emosi dan membuat Ara menangis . Baru kali ini , Ari melihat Ara menangis didepan Matanya sendiri karena emosinya . Sebelumnya , dia tidak pernah membuat Ara menangis . Setelah itu , Ari mengunjungi rumah topan dan merasa bersalah dengan semua yang dia lakukan kepada Ara. Topan memberikan waktu sejenak kepada Ari untuk mengistirahatkan Hatinya . Kemudian , Topan datang dan berusaha menyemangati Ari .

            “ Ri , mau kopi ? (Sambil menyuguhkan Kopi) “

            “ gak usah pan (Kata Ari lesu) “

            “ Udahlah Ri , kau gak usah merasa bersalah gitu , semua belum terlambat “

            “ Semua udah terlambat pan “

            “ Belum , percaya samaku . kalau masalah membuat wanita yang kita sayangi menangis , itu bukan berarti kita adalah Pria yang paling buruk dihadapannya . Kita masih punya kesempatan kedua . Lagian , kalau kau sudah tahu pacarnya itu mucikari , terus kau diam aja ? bisa aja malam ini dia jadi incaran “

            “ aku gaktahu harus berbuat apalagi pan “

            “ (Menghentakkan meja sehingga membuat Ari terkejut) Kau jangan kek gitu ! mental kau pertama kita jumpa besar kali , kok sekarang jadi macem bencong ! Sekarang masih ada waktu . kau harus pantau terus pergerakan Ara dan cegah keperawanannya hilang ! karena yang bisa mengambil keperawanannya itu Cuma kau seorang !”

            “ Lah kok aku ? aku gak ada mesan dia kok (Kata Ari tepaok) “

            “ BODOH KAU ! Maksud aku nanti , kalau kalian menikah ! , aku yakin dia itu jodoh kau ! sejak kecil kalian main bersama , bukan sebuah kebetulan kalian dipertemukan kembali di masa Remaja ini . jadi aku saranin , jangan berhenti berjuang sebelum mencapai Garis akhir ! “

            Perkataan Topan membuat Ari kembali bersemangat dan akan mencoba berjuang menyelematkan kehidupan Ara. Ari mempersiapkan diri dan mengembalikan semangatnya untuk bisa menyelamatkan Ara.


BAGIAN 8 : MALAIKAT TAK BERSAYAP

            Waktu menunjukkan jam 12 tepat tengah malam . Meskipun begitu , alunan musik di cafe , khususnya dilantai 3 tidak berhenti , malah makin menjadi dan beberapa orang diantaranya mulai mabuk . Ari sudah ada disana sejak pukul 11 malam . Dia memantau terus pergerakan Ara dan Mucikari tersebut . Terlihat , mucikari tersebut sedang berbincang dengan seorang Pria sambil memanggil Ara . Mereka agak lama berkomunikasi lalu kemudian mereka beranjak pergi. Terlihat Ara begitu dipaksa berjalan oleh mucikari tersebut . dengan perlahan , Ari langsung mengikuti mereka dari belakang . Teriakan Ara mulai terdengar . mereka keluar dari jalur pintu darurat menuju belakang kafe . “Lepaskan aku !!! INI BUKAN PEKERJAAN yang kau janjikan! “ begitulah terdengar teriakan Ara kepada Romi . 1 Tamparan dilesatkan kepipi Ara , membuat dia tersungkur . ”Kau pikir dengan cara kau melawan seperti ini , Ayahmu bisa sembuh ? hah ?! (Berbicara kepada pelanggan) Maaf ya bro , maklum lah , dia baru pertama kali seperti ini , nanti kalau di hotel dia berontak lagi , telepon aku aja “ kata mucikari tersebut sambil menyeret Ara masuk kedalam mobil . Ara sepertinya juga sudah sedikit mabuk karena tak mampu melawan . Ari langsung mengambil keretanya dan langsung mengejar Mobil yang membawa Ara. Sedikit jauh dari cafe , namun akhirnya mereka sampai di Hotel . Terlihat Ara dibopong oleh Pria yang memesannya masuk kedalam Hotel. Ari mencoba mengikuti mereka dari Belakang. Pria tersebut membawa Ara sampai ke lantai 8 . dan Sesampainya didepan kamar , terlihat Ara berontak kembali dan terjatuh . Ari melihat ada kesempatan untuk menyerang dari belakang , dan Kesempatan tersebut benar – benar digunakannya dengan baik . Dengan begitu hati – hati , Ari langsung melancarkan serangan dengan Memukul kepala Pria tersebut dengan Tabung racun api yang dia temukan didekat tangga . Seketika , Pria tersebut langsung terjatuh dan tak sadarkan diri . Ara melihat kejadian tersebut , namun tidak punya tenaga untuk berdiri karena sudah telampau mabuk . Ari langsung menggotong Ara dan membawanya pergi dari Hotel .

            Ari kemudian membawa Ara beristirahat dipinggiran sungai , dekat dengan Rumah sakit tempat ayahnya Ara dirawat . Ari mencoba memberikan beberapa segelas air kepada Ara untuk mencoba mengembalikan kesadarannya . butuh beberapa menit , hingga kemudian Ara mulai bisa berbicara , namun dengan nada lemas .

            “ Ri.. (Ara memanggil Ari)”

            “ Ya , kau sudah sadar sekarang ?(tanya ari)”

            “ (Ara hanya mengangguk)”

            “ Syukurlah kalau begitu , kamu butuh banyak istirahat sekarang “

            “ Aku bodoh (Kata Ara dengan suara pelan)”

            “ Apa ? kamu bilang apa ? (Kata Ari)”

            “ Aku bodoh tidak mempercayai kamu dari awal tentang pacarku itu. Ternyata kamu benar . Aku bodoh . aku gak pantas sekarang mendapatkan perhatian kamu lagi . kamu pasti memilih untuk pergi (Kata Ara kepada Ari)”

            “ (Ari menggenggam tangan Ara) enggak . aku gak akan pergi . Kamu emang bodoh . tapi kamu tetap pantas , untuk dapat kesempatan yang kedua . Yah , untunglah aku tepat waktu , dan tepat sasaran . jika tidak , aku gaktahu bagaimana nasib kamu selanjutnya “

            “ Kenapa ? kenapa Ri ? kenapa kamu gak pernah menyerah sama sikap aku ? padahal aku sering gak percaya sama kamu , malah terakhir kali , aku marahin kamu karena kamu mau ngomong jujur sama aku”

            “ Ya itu karena aku juga ngebentak kamu kan . Aku kayak gini , karena kita udah temanan lama , malah dari kecil juga . Aku anggap kejadian – kejadian sebelumnya hanyalah tingkah kekanak-kanakan kita yang tidak kita sadari , kalau kita sekarang udah dewasa”

            Ara dan Ari kemudian terdiam namun Ari tetap menggenggam tangan Ara seperti tidak ingin Ara terluka lagi .

            “ Ri , makasih ya , udah selamatin aku dari orang yang mau jahatin aku tadi . Sudah jelas , aku gak akan balik kesana lagi , dan aku gaktahu bagaimana nantinya , Mucikari itu pasti bakalan mencari aku dan kamu “

            “ Kamu gausah mikirin itu , aku bakal urusi orang itu (Kata Ari)”

            “ Yah , tapi sekarang , aku gaktahu harus gimana lagi , aku gaktahu harus mencari uang kemana lagi , padahal , Ayah udah lama koma , dan aku takut kehilangan ayah (Menunduk dan mulai meneteskan airmata) “

            Ari mencoba menenangkan Ara agar tidak menangis . Ari kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya . Sebuah amplop tebal kemudian dia berikan pada Ara. Ara menatap Ari dengan raut wajah kebingungan dan heran .

            “Ri ? ini apa ? (Tanya Ara kepad Ari) “

            “ Ini , buat melunasi biaya operasi ayah kamu(Kata Ari sambil menyodorkan amplop tersebut)”

            “ Serius ?! ini kamu dapat darimana ?!”

            “ Kemarin , selepas aku pulang dari rumah sakit , aku langsung jumpai Topan temen aku dan menceritakan kalau kamu lagi butuh banyak biaya untuk operasi ayah kamu . Awalnya kami gak punya ide , tapi akhirnya Mamanya topan kasih ide buat jualan di kampus . kami dikasih modal , dan akhirnya kami jualan makanan dan minuman dikampus selama 3 hari . gak berturut turut sih , tapi ya karena modal terbatas , kami cuman bisa jualan sampai 3 hari . Lumayan sih pendapatannya , dan supaya biayanya pas , aku tambahin dari uang tabungan aku juga (Kata Ari)”

            “ Ri , kamu gak harus ngelakuin gini loh , ini , ini banyak banget , biaya operasi ayah gak banyak kok “

            “ Udah tenang aja , aku iklhas kok . kamu pernah bilang sama aku , orangtua kamu , orangtua aku juga . jadi , Aku harus bantu kamu . Aku udah dari kemarin mau ngasih tahu ini ke kamu , tapi kamu selalu gak ada pas aku datang , pokoknya kamu pakai uang ini , buat biaya operasi ayah kamu , dan juga buat nambah2hin kalau ada yang kurang (Sambil menatap Ara , dan membelai sedikit rambutnya) “

            Ara tak tahan menahan Air matanya, kemudian memeluk Ari . mereka saling berpelukan dan Ari juga tak mampu menahan Air matanya juga . Sungguh kejadian yang mengharukan . Bak seperti Malaikat tak bersayap , Ari benar – benar tulus membantu Ara . Setelah mereka berlarut dalam tangisan , mereka bergegas menuju kerumah sakit dan membayar semua administrasi yang diperlukan . Operasi ayahnya ara segera dilakukan . Semuanya berharap , operasi dapat berjalan lancar , dan Ayah Ara bisa siuman .


BAGIAN 9 : MEREKA DIPERSATUKAN

            Operasi telah selesai dilaksanakan . Butuh beberapa hari , hingga akhirnya , Ayah Ara siuman . Sungguh momen yang mengharukan ketika Ara , ibunya memeluk ayahnya dengan tetesan air mata kebahagiaan , karena mereka bisa berkumpul bersama – sama lagi . Ari turut bahagia dan terharu melihat momen tersebut . Keluarga Ara begitu sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Ari kepada mereka . Setelah seminggu dirawat untuk pemulihan , akhirnya , Ayahnya Ara diperbolehkan pulang . Sesampainya dirumah , Ara sangat senang , karena dia tidak perlu lagi menjenguk Ayahnya kerumah sakit .

            (Di teras rumah)

            “ Kamu mau teh Ri ?(Kata Ara)”

            “ Boleh , tapi jangan kemanisan ya (Kata Ari) “

            “ Karena aku udah manis kan ? (Celetuk Ara sambil masuk kedalam rumah) “

Sore itu , Ara dan Ari bercerita dan tetawa . mereka larut dalam kebahagiaan , hingga pada sebuah momen ....

            “ Ra , aku boleh ngomong sesuatu gak ? (Tanya Ari) “

            “ Tanya aja , kamu kek orang lain aja sama aku “

            “ Sebelumnya , tengok dulu , HP kamu , atau mama kamu didalam , apa ada perlu , soalnya nanti aku udah serius ngomong , kamu malah pergi “

            “ (Ara tertawa) Ya ampun segitunya , emang kamu mau ngomong apa sih ? sampe segitunya serius “

            “ Aku suka sama kamu Ra .”

            (Ara terdiam mendengar ucapan Ari, namun tiba tiba Ara berbicara)

            “ Terus , kalo kamu suka sama aku ? kamu mau kita pacaran gitu ?”

            “ Yaelah nih anak gak mau diromantisin ya , susah bener emang (Kata Ari sambil memalingkan Wajahnya , kemudian tiba – tiba Ara memegang tangan Ari) “

            “ Kamu tenang aja . Aku juga suka sama kamu kok . Aku benar – benar sadar , mulai dari kecil sampai saat ini . Cuma kamu yang selalu hadir disamping aku dan bisa buat aku tertawa . Dan hadirnya kamu disini , bukan hanya membuat kebahagiaan dalam diri aku , tapi juga dalam keluargaku . Dan tidak menutup kemungkinan , kalau keluargaku , kelak akan menerima kamu , kalau kamu sudah siap , buat serius sama aku”

            Genggaman tangan semakin erat diiringi senyuman dan saling bertatapan antara Ari dan Ara. Mereka akhirnya berpacaran dan melalui hari yang cukup berwarna . Topan sangat salut dengan kegigihan Ari , yang tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Ara. Semuanya telah mereka lalui . Setelah lulus kuliah dan mengambil gelar , Ari akhirnya mendapatkan pekerjaan di medan , dan Siap untuk melamar Ara . Sambutan hangat diterima Ari dari keluarga Ara. Mereka langsung tidak banyak tanya, malah mereka menyarankan pernikahannya segera dilaksanakan . Setelah Ari memohon restu kepada Orangtua Ara , Ara kemudian diajak Ari kesiantar bersama dengan keluarganya , untuk bertemu dengan Orangtua Ari . Pertemuan keluarga yang sudah lama berpisah ini sangat mengharukan .

            “ Ari , ternyata calon istri kamu , gak jauh – jauh dari kamu ya nak , ternyata kalian dipertemukan kembali dan niatmu pergi kemedan tidak sia-sia (Kata Ayah Ari) “

            “ Iya pak , semua ini juga berkat doa dan masukan dari bapak dan mamak juga . Selama aku dimedan , banyak pelajaran yang bisa aku ambil , dan berkat mamak dan bapak juga , aku bisa selesaikan kuliah dimedan , bahkan dapat kerja disana (Kata Ari) “

            “ Dan buat Ara, bapak yakin , Ara juga sudah yakin dengan Ari untuk bisa membimbing rumah tangga nantinya saat kalian sudah berkeluarga . Doa bapak , semoga kalian menjadi keluarga yang harmonis (Kata bapak Ari) “

            “ Iya pak , Amin . .(Kata Ara) “

            “ Nah pak Burhan , sekarang anak kita sudah saling percaya , sudah saatnya lah kita membahas pernikahan mereka (Kata Bapak teguh) “

            “ (Ara membisikan sesuatu kepada Ari) Burhan itu siapa ?(Tanya Ara) “

            “ Bapak aku Ra . .(Kata Ari membalas bisikan Ara) “

            “ Loh bukannya bambang ?”

            “ Aku bilang juga nih sama bapak , kalau kau udah ngubah nama dia , Pak , kata Ara (Ari langsung berhenti berbicara karena dicubit Ara) “

            “ Ya kenapa Ara? (Tanya Bapak Burhan) “

            “ Hehehe , gapapa pak , aku sama Ari keluar bentar ya pak , ada yang mau dibeli (Sambil menarik tangan Ari keluar, kemudian mereka saling kejar – kejaran dihalaman depan rumah seperti saat mereka masih kecil dulu) “

            Setelah beberapa tahun kemudian , Ara dan Ari berhasil membentuk sebuah keluarga yang harmonis . Kelahiran anak pertama mereka menambah kebahagiaan tersendiri didalam keluarga tersebut . Anak tersebut bernama Farel dan beranjak tumbuh menjadi Pria kecil , dan suatu hari , ketika Ari akan menjemput anaknya tersebut pulang dari sekolah .

            Ari sedang menunggu didepan gerbang sekolah, dengan tetap berada diatas keretanya, dia melihat anaknya dari dalam sekolah dengan senyuman yang lebar , karena melihat bapaknya sudah datang menjemputnya . Namun , saat hampir akan menyalam bapaknya , tiba – tiba teman anaknya menyahut .

            “ Woy Ari , mau pulang lo ? (Kata temennya Farel sambil mendekat) “

            “ Wah , kau ngantar nyawa kemari ya (Kata Farel) “

            “ Maksud kau apa ? “

            “ (Sambil menujuk bapaknya) Ini bapak aku . tadi kau manggil bapakku kan ? “

            “ (Teman farel langsung terdiam kaku , kemudian Ari memegang pundak temannya farel tersebut) “

            “ Ya , ada apa adek manggil abang ?( Kata Ari) “

            “ Eh , eh ,enggak bang , maksud saya pak , maafin saya pak saya janji gak akan ngulanginya lagi (Sambil berlari kedalam sekolah) “

            Farel dan Ari tertawa melihat tingkah temannya farel tersebut , namun , Ari jadi sadar , ternyata begini rasanya ketika namanya disebut oleh anak kecil . Kimbek sekali ternyata Fikir Ari. Mudah-mudahan , tahun depan , diraport anaknya tidak lagi tertulis nama bapaknya , tetapi nama Mamaknya , yaitu Ara Begitulah pikiran Ari sambil cengengesan diperjalanan Pulang .

 

TAMAT


Komentar

Postingan Populer